Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil terbang PAL-V Liberty telah mendapatkan persetujuan untuk digunakan di jalan raya Eropa. Selangkah lagi, PAL-V Liberty menjadi mobil terbang komersial pertama di dunia.
"Kegembiraan yang dirasakan di tim sangat besar. Sangat menantang untuk membuat 'pesawat lipat' lulus semua tes masuk jalan," ujar CTO Personal Air and Land Vehicle (PAL-V), Mike Stekelenburg, pada Senin, 2 November 2020.
Mengutip Autocar, perusahaan mengatakan bahwa persetujuan tersebut telah membawa mobil terbang itu selangkah lebih dekat untuk melakukan pengiriman kepada konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PAL-V Liberty juga menjalani sertifikasi penerbangan dengan European Aviation Safety Agency (EASA).
Produsen mobil terbang dari Belanda tersebut mengatakan bahwa sejak 2015 desain PAL-V Liberty telah melalui sertifikasi penerbangan dengan EASA. Sertifikat terbang digarapkan terbit pada 2022.
Mike Stekelenburg mengungkapkan bahwa perusahaan telah bekerjasama dengan pemegang otoritas jalan selama bertahun-tahun.
Menurut dia, trik sukses membuat mobil terbang adalah memastikan desainnya sesuai dengan regulasi udara dan jalan raya.
Dengan selesainya tes masuk jalan Eropa, PAL-V Liberty telah diizinkan beroperasi di jalan-jalan Eropa dengan pelat nomor resmi.
Mobil terbang itu telah menjalani program uji berkendara secara ketat dan ekstensif di lintasan uji sejak Februari 2020.
Perusahaan awalnya mengumumkan harga mobil terbang PAL-V Liverty pada 2017 lalu memamerkannya pada pameran motor Jenewa 2018. Produsen pun menargetkan pengiriman ke pelanggan di seluruh dunia pada akhir 2018, tetapi rencana itu terpaksa ditunda.
Sebelum 150 jam terakhir pengujian terbang, ada 1.200 laporan pengujian yang harus diselesaikan perusahaan. Setelah itu, PAL-V dapat menjual mobil terbang PAL-V Liberty dan memulai pengiriman ke pelanggan.
Personal Air and Land Vehicle (PAL-V) didirikan pada 2008 oleh Robert Dingemanse dan John Bakker. Sejumlah pabrikan lain juga telah memulai pengembangan mobil terbang, antara lain Toyota, Hyundai, dan Bosch.
Hyundai Motor Company dan tiga mitranya telah mempercepat pengembangan Urban Air Mobility (UAM) dan bekerja sama untuk melakukan penerbangan uji. Mereka bersepakat untuk komersialisasi pada 2028.
Adapun Toyota menyatakan akan menanamkan modal senilai hampir US$ 400 juta di sebuah perusahaan dalam bidang komersialisasi mobil terbang listrik.
Sementara itu, Bosch Automotive Electronics siap mendukung terwujudnya taksi udara pada 2030, melalui penyediaan teknologi sensor modern untuk mobil terbang. Bahkan sebagian besar taksi udara itu diklaim akan beroperasi tanpa pilot atau sopir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini