Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pileg

Profil dan Sepak Terjang Dua Ketua Umum PSI Sebelum Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep menjadi ketua umum PSI periode 2023-2028. Siapa sajakah ketua umum PSI sebelumnya, dan bagaimana sepak terjangnya?

27 September 2023 | 19.01 WIB

Pimpinan PSI Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha menyerahkan formulir pendaftaran di Kantor DPP PSI, Jakarta, 6 September 2017. Giring menyebutkan akan bertarung untuk duduk di komisi X DPR RI. TEMPO/Ilham Fikri.
Perbesar
Pimpinan PSI Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha menyerahkan formulir pendaftaran di Kantor DPP PSI, Jakarta, 6 September 2017. Giring menyebutkan akan bertarung untuk duduk di komisi X DPR RI. TEMPO/Ilham Fikri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal berdirinya Partai Solidaritas Indonesia atau PSI tercatat sudah tiga kali berganti ketua umum. Paling anyar, PSI menetapkan anak Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI periode 2023-2028. Lantas, siapa sajakah ketua umum PSI sebelum Kaesang? Ini dia profil dan sepak terjangnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


Grace Natalie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grace Natalie adalah mantan jurnalis yang kini menjadi politikus. Grace lahir pada 4 Juli 1982 di Jakarta dengan nama lengkap Grace Natalie Lousia. Grace lahir dari ayah bernama Brata Ngadiman dan ibu bernama Anna Clementine. Ibu satu orang anak ini menikah dengan Kevin Osmondo pada 2011 silam. 

Di bangku perkuliahan, sebenarnya Grace tidak terlalu bersinggungan dengan dunia politik. Grace diketahui mengambil jurusan akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Jakarta.Di perkuliahan, Grace juga menyambi jadi asisten dosen di berbagai mata kuliah. Setelah berkecimpung dengan dunia akuntansi, Grace setelah lulus malah berkarir menjadi jurnalis. 

Awal mula karier jurnalisnya berawal dari salah satu ajang lomba yang diadakan oleh SCTV. Singkat cerita, Grace berhasil meraih kemenanganan. Dari situ, peluang menjadi jurnalis terbuka lebar. Setelah lulus pada 2004, Grace direkrut menjadi reporter di SCTV.  Setelah dua tahun di SCTV, Grace berlabuh ke ANTV dan TVOne dua tahun berselang. Selama menjadi jurnalis, Grace bahkan sempat mengambil kursus management di Belanda pada 2009 di Maastricht School of Management. 

Setelah tiga tahun berkarir sebagai jurnalis di TVOne, pada 2012 Grace resign dan bergabung dengan lembaga riset Saiful Mujani Research and Consultant. Uniknya, Grace yang baru bergabung langsung mendapat jabatan CEO di lembaga tersebut. Dalam lembaga riset tersebut, Grace hanya bertahan 2 tahun. Pada 2014, Grace bersama rekan-rekannya menggagas dan menginisiasi lahirnya PSI. Sejak PSI berdiri pada 16 November 2014, Grace menjabat sebagai ketua umum hingga 2021. 

Sepak terjangnya selama menjadi ketua umum sangat berliku. Di Pemilu 2019, misal, Grace mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dilansir dari nasional.kompas.com, secara perolehan suara, Grace mencatatkan suara terbanyak di daerah pemilihan DKI Jakarta III dengan perolehan 179.949 suara.

Namun, impiannya untuk duduk di kursi dewan kandas karena PSI tidak memunuhi salah satu syarat parlemen, yaitu parliamentary threshold sebanyak 4 persen. Dua tahun berselang, jabatan ketua umum PSI diserahkan kepada Giring Ganesha. Sementara itu, Grace beralih menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.


Giring Ganesha

Siapa yang tak kenal dengan Giring Ganesha? Kebanyakan orang mengenal Giring dari industri musik Indonesia. Pria kelahiran Jakarta 14 Juli 1983 itu namanya mulai besar ketika menjadi vokalis dari grup band Nidji. Kurang lebih 15 tahun Giring menjadi vokalis Nidji. Pada 2017, ia mengumumkan keluar dari Nidji dan beralih ke dunia politik. Giring meninggalkan Nidji karena memilih jalan politik. 

Dunia politik sebetulnya bukan hal baru bagi Giring. Pada Pilpres 2014, ia sudah terlibat dalam kegiatan politik. Pada saat itu, Giring tergabung dalam relawan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tak hanya di situ, Giring juga menjadi bagian dari relawan calon gubernur dan wakil gubernur Ahok-Djarot. 

Dua tahun berselang, Giring melalui PSI mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif daerah pemilihan Jawa Barat I. Sama nahasnya dengan Grace, Giring berhasil meraup 47.069 suara, tetapi tidak bisa menduduki kursi dewan karena PSI tidak memenuhi ambang batas parlemen. 

Karier politik Giring Ganesha di PSI terus menanjak, pada 2020 ia diamanahi tugas menjadi pelaksana tugas Ketua Umum PSI yang sedang menempuh pendidikan magister di Singapura. Setahun berselang, tepatnya pada 11 November 2021, Giring terpilih menjadi ketua umum PSI periode 2019-2024. Namun, kini jabatan ketua umum PSI menjadi milik Kaesang Pangarep. Kaesang menjabat ketua umum PSI periode 2023-2028. Giring menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.


ANANDA RIDHO SULISTYA  | TIM TEMPO.CO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus