Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gus Dur, menurut sumber TEMPO, semula tidak setuju dengan ide itu. Sebab, pengalaman Pam Swakarsa menunjukkan bahwa rekrutmen dilakukan di kalangan organisasi berbendera Islam yang beraliran "keras". NU, yang punya pasukan Banser, tak dikontak sama sekali. Maka, Gus Dur bertanya, "Apa itu Ratih? Saya sampai enggak bisa tidur sebab enggak jelas apa itu Ratih." Oleh Wiranto dijelaskan bahwa ada undang-undang yang mengaturnya, sedangkan rekrutmennya dilakukan polisi. Yang bertanggung jawab adalah Panglima ABRI. Dan yang penting: Ratih tidak dipersenjatai.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo