Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

"bila ada kelompok ekstrim"

Wawancara tempo dengan menteri agama alamsyah tentang penjelasan kelompok ekstrim. menteri agama dan pangkopkamtib akan menjelaskan masalah pembajak pesawat garuda dc-9 woyla.(nas)

18 April 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIKAP ekstrim itu ada di semua agama, tak hanya Islam. Sebabnya bisa macam-macam, misalnya karena pengetahuan agama yang terbatas. Pengertian yang setengah-setengah dan interpretasi yang salah tentang agama bisa juga memunculkan sikap ekstrim. Unsur di luar agama seperti keadaan sosial, politik dan ekonomi -- bahkan frustrasi perorangan -- tak terkecuali bisa membuat seorang pemeluk agama menjadi ekstrim. Para pembajak DC-9 Garuda, sejauh keterangan yang saya baca di koran, merupakan orang-orang yang ekstrim karena frustrasi. Ada yang dipecat dari pekerjaan, ada yang karena bertikai dengan keluarganya. Adapun Warman, ia konon eks DI yang menyalahgunakan pembinaan atas dirinya. Tidak bisa tidak, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, setiap ada kejadian buruk atau baik, Islam selalu terbawa serta. Tapi seharusnya umat Islam tak usah merasa dituduh atau dipojokkan bila ada kelompok ekstrim yang menyatakan membawa bendera Islam dan melakukan perbuatan teror. Kejadian seperti itu bukan alat memancing di air keruh untuk menggebrak Islam. Buktinya hanya para pelaku dan pengikut yang ekstrim itulah yang diamankan pemerintah. Tak pernah ada kecurigaan terhadap Islam. Dan setiap kejadian pun tak pula selalu dikaitkan dengan Islam. Tindakan preventif untuk mencegah timbulnya kelompok ekstrim antar lain bisa ditempuh lewat dakwah. Dakwah di masjid atau mushola semestinya hanya memberikan tentang agama saja dan jangan tentang politik praktis. Buat berpolitik ada tempatnya sendiri. Tentang Komando Jihad, saya bisa mengerti apa yang hidup di kalangan umat Islam. Dl dulu jelas, kepalanya Kartosuwirjo. Sekarang Komji siapa? Pokoknya apa Komji itu belum jelas buat saya. Karena itu suara di DPR yang menghendaki agar masalah Komando Jihad diungkapkan dan diselesaikan secara tuntas adalah suatu hal yang wajar. Dengan mengetahui tentang Komji, kita nanti bisa ikut memberantas. Perbuatan teror jelas tak sesuai dengan ajaran agama mana pun. Orang Islam yang berbuat begitu biar ia nanti mempertanggungjawabkannya pada Allah. Tapi Islam sendiri bertanggungjawab untuk membersihkan elemenelemen yang masih ada. Tentang aspirasi mendirikan negara Islam? Jangan dipertanyakan itu! Kita kan sudah sepakat dan bertekad untuk mempertahankan negara Pancasila, yang bisa menampung segala aspirasi. Mengungkit soal itu sama saja dengan mengusik macan tidur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus