Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dedi Mulyadi Tak Ingin Buruh Makan Siang Seblak dan Cireng

Dedi Mulyadi menerima surat dukungan dari Partai Buruh. Ia pun mengajak partai itu terus bicara soal kesetaraan buruh, pemerintah, dan pengusaha.

26 Agustus 2024 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Partai Buruh resmi usung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan pada Pilkada Jawa Barat 2024, dukungan itu berupa penyerahan dokumen surat keputusan Model B Persetujuan Parpol KWK. Surat itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Buruh Ferry Nurazali kepada Dedi Mulyadi di Kantor Pusat Pemenangan Partai Buruh di Tebet, Jakarta Selatan pada Senin 26 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak Partai Buruh untuk terus bicara dan diskusi soal kesetaraan antara pemerintah provinsi, kaum buruh, dan para pengusaha ke depannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Justru saya nanti ke depan itu minta ditagih oleh buruh dan pengusaha. Kenapa minta ditagih? Bukan hanya minta ditagih upah. Menurut saya itu gampang ya begitu," kata Dedi di Kantor Pusat Pemenangan Partai Buruh di Tebet, Jakarta Selatan pada Senin 26 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ke depan, Dedi menjelaskan, bahwa negara sudah memungut pajak dari buruh, regulasi industri. Dari mulai PPN, PPH, kata dia, serta berbagai retribusi yang dipungut dari industri. Dedi meminta agar uang itu ditanyakan kepadanya dipakai untuk apa.

"Karena selama ini adalah kesibukan kita adalah kesibukan buruh menekan pengusaha. Mengakibatkan pengusaha seringkali anti buruh, alergi terhadap buruh," kata politikus Gerindra itu.

Justru dia terbalik, kata Dedi, nanti para pengusaha dan buruh tanya kepada pemerintah, Pemprov Jabar, uang yang mereka bayarkan melalui pajak itu dipakai untuk apa. 

"Apakah duit yang masuk itu turun gak bagi kesejahteraan buruh? Kesejahteraan buruh itu turun gak bagi perumahan buruh?  Turun gak bagi pembangunan kantin-kantin di kawasan industri," ujar dia.

Dedi meneruskan, yang mana di kantin industri itu kaum perempuan setiap pukul 10 sampai 12 makan siangnya selalu mie kocok, mie ayam, bakso, seblak, cireng, basreng tanpa mendapat stimulus.

"Makanan yang memadai padahal dia memiliki kewajiban untuk di rumahnya menyusui, melayani suaminya, kerjanya sampai malam," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Kadang-kadang, kata Dedi, pada usia 35 tahun mereka di PHK atau disuruh mengundurkan diri dengan sukarela. Menurut Dedi itu adalah permasalahan yang mesti diselesaikan dan dia kemudian mempertanyakan soal pendistrubisian pajak itu ke mana.

"Ini kan problem yang harus diselesaikan dan selama ini pajaknya dikemanain.  Sehingga warung di kawasan industri, di area terutama yang pekerjanya perempuan, warungnya di pinggir jalan, makanannya berbau debu, minum air, es sambil jalan kaki kemudian pakai plastik. Saya sudah tidak ingin ke depan begitu," kata dia.

Siang tadi, Partai Buruh resmi usung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan maju pada Pilkada Jawa Barat 2024, dukungan itu berupa penyerahan dokumen surat keputusan Model B Persetujuan Parpol KWK.

Surat itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Buruh Ferry Nurazali kepada mantan bupati Purwakarta itu di Kantor Pusat Pemenangan Partai Buruh di Tebet, Jakarta Selatan pada Senin 26 Agustus 2024.

Selain dari Partai Buruh, Dedi Mulyadi telah menerima dukungan dari Partai Golkar dan Gerindra. Hari ini, ia dijadwalkan akan menerima juga dukungan resmi dari PSI.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus