<Font size=2 color=#FF0000>Boedi Sampoerna:</font><br />Saya Tidak Menyumbang ke Partai Mana pun

BOEDI Sampoerna, 76 tahun, masih alergi bertemu dengan juru tinta. Alih-alih memenuhi permintaan wawancara yang diajukan Tempo sejak awal pekan lalu, ia memilih mengirim jawaban tertulis via pengacaranya, Eman Achmad Sulaeman, Sabtu pekan lalu. Eman menyatakan bosnya tak bisa ditemui. Kabarnya Boedi baru kembali dari luar negeri dan kini beristirahat di Surabaya.

Betulkah Anda menyumbang untuk Partai Demokrat dan harian Jurnal Nasional?

Saya tidak pernah berkecimpung dalam dunia politik atau menyumbang ke partai politik mana pun. Soal buku Gurita Cikeas, sampai saat ini saya belum membacanya.

Jika bukan Anda, apakah anak Anda, Sunarjo Sampoerna, yang membantu Jurnal dan Partai Demokrat?

Saya tidak tahu. Putra saya sudah dewasa. Dia mau kenal atau dekat dengan siapa pun tidak perlu minta izin atau lapor kepada saya.

Anda merasa kasus ini dipolitisasi?

Saya tidak tahu soal apa itu dipolitisasi atau tidak. Anda mungkin lebih tahu.

Nama Anda ramai dibicarakan Panitia Khusus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat. Konon, karena Anda punya rekening di bank itu, pemerintah mem-bail out Century?

Fakta yang sebenarnya: saya adalah korban karena saya tidak bisa menarik deposito saya US$ 18 juta karena Robert Tantular mengambilnya tanpa sepengetahuan dan persetujuan saya. Saya juga masih sulit menarik simpanan saya yang lain di bank itu. Sampai saat ini, saya susah untuk mengambil simpanan saya yang berasal dari hasil keringat saya sendiri.

Anda akan bicara kepada DPR?

Saya ingin menyampaikan fakta dan data yang sebenarnya agar orang tidak keliru dalam mengambil kesimpulan. Saya sedang mempertimbangkan untuk menjelaskannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Saya pikir, jika dijelaskan kepada BPK, nanti mereka akan menyampaikan ke DPR. Jadi saya tidak perlu lagi menjelaskan ke DPR.