Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

UI Luncurkan Aplikasi Shallow Water Mapper Bersama Sejumlah Mitra, Solusi Pemetaan Batimetri untuk Pesisir Laut

UI, lembaga geospasial, dan entitas swasta menciptakan alat khusus batimetri atau pengukuran kedalaman laut berbasis satelit.

18 Maret 2024 | 19.55 WIB

Profil batimetri 3 dimensi temuan gunung bawah laut di perairan selatan Pacitan, Jawa Timur. (Dok. BIG)
Perbesar
Profil batimetri 3 dimensi temuan gunung bawah laut di perairan selatan Pacitan, Jawa Timur. (Dok. BIG)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) dan PT Luwes Inovasi Mandini meluncurkan Shallow Water Mapper (SWM), aplikasi buatan anak bangsa pertama yang mengadopsi teknologi Satellite Derived Bathymetry (SDB). Inovasi perangkat lunak untuk batimetri—ilmu pengukuran kedalaman laut—tersebut didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Program Kompetisi Riset Inovatif Produktif (RISPRO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, mengatakan SWM merupakan wujud kolaborasi antara universitas, institusi pemerintah, dan swasta dalam hilirisasi teknologi inovatif. “Kolaborasi ini tidak hanya menunjukkan sinergi antara pengetahuan akademik dan kebutuhan praktis, tetapi juga memperkuat fondasi untuk percepatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” katanya melalui keterangan tertulis pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aplikasi SWM dirancang dengan teknologi SDB terintegrasi agar pemetaan batimetri pesisir dengan skala semi-detail dapat lebih efisien, cepat, dan akurat. Tujuannya juga untuk membuat pengukuran kedalaman perairan lebih hemat biaya, tanpa ketergantungan pada survei lapangan.

Secara lebih mendalam, batimetri dapat diartikan sebagai pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut. Informasi batometri di suatu perairan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pemanfaatan ruang di wilayah pantai. Karena itu, SMW diharapkan bisa menyajikan solusi ekonomis untuk memperbarui informasi kedalaman air yang esensial dan penting untuk perencanaan pembangunan pesisir, pengelolaan sumber daya kelautan, serta peningkatan keamanan dan navigasi maritim.

Beberapa fitur yang ditawarkankan SWM, antara lain akses langsung ke citra satelit, ekstraksi data batimetri yang akurat, serta pengolahan data melalui algoritma pembelajaran mesin. Pengguna utama aplikasi dengan Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) 9 itu adalah pemerintah dan sektor swasta.

Pengembangan SWM membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas secara konsisten di bidang teknologi geospasial. Tantangan ke depannya adalah memastikan hilirisasi berjalan sesuai rencana dan meningkatkan kesadaran pengguna. Selain itu juga untuk memperluas kapasitas penggunaan teknologi SDB dan memperbaharui data.

Proyek SWM menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin untuk menghadapi tantangan geospasial. Inovasi tersebut menggabungkan keahlian dari beberapa bidang, mulai dari geografi, teknologi informasi geospasial, serta manajemen sumber daya kelautan.

Hasil proyek yang diketuai oleh Dosen Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, Masita Dwi Mandini Manessa, itu diharapkan bisa mendukung pembangunan nasional. Fungsinya juga untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.

 

 

 

 

 

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus