Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Majas metafora adalah sebuah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Pemakaian kata pada majas metafora tidak melambangkan arti yang sebenarnya, tetapi sebagai gambaran berdasarkan persamaan atau perbandingannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir repository.unas.ac.id, majas metafora dapat didefinisikan sebagai sebuah majas yang menggambarkan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. Lantas, apa saja contoh majas metafora?
Pengertian Majas Metafora
Menurut jurnalnasional.ump.ac.id, metafora merupakan jenis majas yang sering digunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk komunikasi, seperti dalam puisi dan novel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Metafora dianggap dapat menunjukkan ciri keekonomisan, karena menjelaskan situasi, konsep, atau ide dengan lebih ringkas dan komprehensif dibandingkan ungkapan secara harfiah.
Kemudian, berdasarkan laman eprints.uny.ac.id, majas metafora adalah bentuk pemajasan yang melakukan suatu gambaran jelas melalui komparasi atau kontras.
Selain itu, majas metafora juga diartikan sebagai majas yang mengandung perbandingan tersirat yang menyamakan suatu hal dengan yang lain.
Sementara itu, mengacu pada Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (2022), majas metafora merupakan bentuk perbandingan antara dua hal berupa benda, fisik, ide, sifat, atau perbuatan lain yang bersifat implisit. Metafora juga diartikan sebagai kegiatan membandingkan suatu benda dengan benda lainnya.
Contoh Majas Metafora
Adapun beberapa contoh majas metafora dan artinya sebagai berikut:
- Lidahnya adalah pedang tajam. (Artinya: Ucapannya sangat menusuk hati atau menyakitkan.)
- Dia adalah bintang di langit kelas. (Artinya: Dia murid yang paling cemerlang di kelas.)
- Hati ibu adalah samudra kasih. (Artinya: Kasih sayang seorang ibu sangat luas dan tak terbatas.)
- Rumah itu bagai istana megah. (Artinya: Rumah tersebut sangat besar dan indah.)
- Kata-katanya adalah emas murni. (Artinya: Ucapannya sangat berharga dan bermakna.)
- Waktu adalah pedang bermata dua. (Artinya: Waktu bisa membawa manfaat atau merugikan tergantung cara menggunakannya.)
- Matahari pagi adalah senyum dunia. (Artinya: Cahaya matahari pagi membawa kehangatan dan kebahagiaan.)
- Dia adalah bunga di padang ilalang. (Artinya: Dia sangat menonjol di antara orang-orang biasa.)
- Kamar itu menjadi neraka kecil baginya. (Artinya: Kamar tersebut membuatnya merasa sangat tidak nyaman.)
- Hidupnya adalah badai yang tak berkesudahan. (Artinya: Hidupnya penuh dengan masalah dan kesulitan.)
- Dia adalah matahari dalam keluarganya. (Artinya: Dia adalah sumber kebahagiaan dan kehangatan bagi keluarganya.)
- Kecantikannya adalah purnama malam. (Artinya: Kecantikannya luar biasa seperti bulan purnama yang bercahaya.)
- Dia adalah naga di atas panggung. (Artinya: Dia sangat berkuasa atau menguasai panggung.)
- Kota ini adalah rimba beton. (Artinya: Kota ini dipenuhi dengan bangunan tinggi seperti hutan beton.)
- Dunia adalah panggung sandiwara. (Artinya: Hidup ini seperti drama, setiap orang berperan dalam kehidupannya.)
- Pemuda itu adalah bara api. (Artinya: Pemuda tersebut penuh semangat dan keberanian.)
- Hidup adalah buku cerita yang terus ditulis. (Artinya: Hidup adalah perjalanan yang penuh pengalaman dan perubahan.)
- Air matanya adalah mutiara kesedihan. (Artinya: Air mata tersebut menunjukkan rasa sedih yang mendalam.)
- Dia adalah angin yang tak bisa ditangkap. (Artinya: Dia sangat bebas dan sulit dikendalikan.)
- Dia adalah cahaya di lorong gelap. (Artinya: Dia membawa harapan di tengah kesulitan.)
- Hati manusia adalah danau perasaan. (Artinya: Hati manusia menyimpan berbagai macam emosi.)
- Dia adalah pelita di kegelapan malam. (Artinya: Dia membawa pencerahan atau petunjuk.)
- Kata-katanya adalah racun mematikan. (Artinya: Ucapannya sangat menyakitkan atau berbahaya.)
- Pikirannya adalah penjara bagi dirinya sendiri. (Artinya: Dia terjebak dalam pikirannya sendiri.)
- Keluarga adalah benteng terakhir. (Artinya: Keluarga adalah tempat perlindungan yang paling penting.)
- Dia adalah harimau di medan perang. (Artinya: Dia sangat tangguh dalam menghadapi tantangan.)
- Cintanya adalah ombak di pantai. (Artinya: Cintanya penuh gelora dan tak pernah berhenti.)
- Hati itu adalah permata yang terlindungi. (Artinya: Hati tersebut sangat berharga dan sulit dijangkau.)
- Mimpinya adalah puncak gunung tertinggi. (Artinya: Cita-citanya sangat besar dan sulit dicapai.)
- Dia adalah embun pagi yang menyegarkan. (Artinya: Kehadirannya membawa kedamaian dan kebahagiaan.)
- Wajahnya adalah cermin kehidupan. (Artinya: Wajahnya memancarkan pengalaman hidup.)
- Kata-kata itu adalah peluru yang tajam. (Artinya: Ucapan tersebut sangat menusuk atau menyakitkan.)
- Senja adalah kanvas keindahan alam. (Artinya: Senja sangat indah seperti lukisan.)
- Cintanya adalah api yang tak pernah padam. (Artinya: Cintanya sangat kuat dan abadi.)
- Dia adalah ular berbisa dalam kelompok itu. (Artinya: Dia sangat berbahaya atau suka mengkhianati.)
- Langit malam adalah selimut bintang. (Artinya: Langit malam terlihat indah dengan bintang-bintang.)
- Dia adalah pelangi setelah badai. (Artinya: Dia membawa kebahagiaan setelah kesulitan.)
- Pikirannya adalah ladang ide. (Artinya: Pikirannya penuh dengan kreativitas dan pemikiran.)
- Dia adalah akar pohon keluarga. (Artinya: Dia adalah pondasi atau penguat dalam keluarga.)
- Kehidupan adalah jalan berliku. (Artinya: Hidup ini penuh tantangan dan tidak selalu mudah.)
- Dia adalah batu karang yang kokoh. (Artinya: Dia sangat kuat dan tidak mudah goyah.)
- Hidupnya adalah mimpi yang menjadi nyata. (Artinya: Kehidupannya seperti yang diidamkan.)
- Wajah itu adalah gerbang kebahagiaan. (Artinya: Wajahnya membawa kebahagiaan.)
- Dia adalah burung elang yang bebas. (Artinya: Dia memiliki kebebasan dan kekuatan.)
- Matahari adalah pengawal pagi. (Artinya: Matahari selalu hadir untuk menyambut pagi.)
- Dia adalah mesin uang di perusahaan itu. (Artinya: Dia menghasilkan banyak keuntungan untuk perusahaan.)
- Kata-katanya adalah pisau bermata dua. (Artinya: Ucapannya bisa bermanfaat atau menyakitkan.)
- Kehidupan adalah lautan tanpa ujung. (Artinya: Hidup ini penuh misteri dan tak terduga.)
- Dia adalah lilin di tengah gelap gulita. (Artinya: Dia memberikan harapan di tengah kesulitan.)
- Harapannya adalah benih masa depan. (Artinya: Harapannya adalah awal dari hal-hal yang besar di masa depan.)
- Dia adalah jangkar bagi keluarganya. (Artinya: Dia adalah penopang utama dalam keluarga.)
- Ucapannya adalah hujan di musim kemarau. (Artinya: Kata-katanya membawa kesegaran di tengah kekeringan harapan.)
- Kegagalan itu adalah batu loncatan. (Artinya: Kegagalan tersebut menjadi peluang untuk maju.)
- Mimpi-mimpinya adalah bintang yang menggantung di langit. (Artinya: Mimpinya sangat indah dan bercahaya.)
- Dia adalah dahan rapuh di tengah badai. (Artinya: Dia adalah sosok yang lemah dalam menghadapi masalah.)
- Hatinya adalah gunung es yang dingin. (Artinya: Dia sulit terbuka dan emosinya terasa dingin.)
- Dia adalah benang merah yang menyatukan kami. (Artinya: Dia menjadi penghubung di antara kelompok.)
- Senyumnya adalah lentera malam. (Artinya: Senyumnya membawa kehangatan di tengah kegelapan.)
- Amarahnya adalah kobaran api liar. (Artinya: Kemarahannya sangat besar dan sulit dikendalikan.)
- Dia adalah pasir di tengah gurun. (Artinya: Dia terlihat kecil dan tidak berarti di antara banyak hal.)
- Dia adalah buku yang sulit dibaca. (Artinya: Kepribadiannya sulit dipahami.)
- Kesedihannya adalah bayangan kelam. (Artinya: Kesedihan itu terus mengikutinya ke mana pun.)
- Cintanya adalah badai yang melanda. (Artinya: Cintanya sangat besar, tetapi penuh gejolak.)
- Keluarga itu adalah tiang penyangga kehidupan. (Artinya: Keluarga menjadi penopang utama dalam hidup seseorang.)
- Sahabatnya adalah cahaya rembulan. (Artinya: Sahabatnya selalu menemani meski dalam kegelapan.)
- Dia adalah serpihan kaca yang tajam. (Artinya: Dia membawa luka dengan sikap atau tindakannya.)
- Ketulusannya adalah mata air pegunungan. (Artinya: Ketulusannya sangat murni dan menyegarkan.)
- Dia adalah awan yang melindungi. (Artinya: Dia memberikan perlindungan dengan kasih sayang.)
- Suara hatinya adalah alunan musik lembut. (Artinya: Suara hatinya membawa ketenangan.)
- Dia adalah benteng kokoh di tengah perang. (Artinya: Dia adalah pelindung yang tangguh.)
- Air matanya adalah hujan di tengah musim gugur. (Artinya: Kesedihannya sangat dalam dan berlarut-larut.)
- Keberaniannya adalah tombak yang tajam. (Artinya: Keberaniannya sangat menonjol dan efektif.)
- Hidupnya adalah kapal yang terombang-ambing. (Artinya: Hidupnya tidak stabil dan penuh tantangan.)
- Dia adalah badai di atas lautan tenang. (Artinya: Dia membawa kekacauan di tengah suasana damai.)
- Harapannya adalah pelangi setelah hujan. (Artinya: Harapannya muncul setelah melewati masa sulit.)
- Kata-katanya adalah angin sepoi-sepoi. (Artinya: Ucapannya menenangkan hati.)
- Wajahnya adalah cermin kedamaian. (Artinya: Wajahnya memancarkan ketenangan dan kenyamanan.)
- Dia adalah anggur yang memabukkan. (Artinya: Dia sangat menarik hingga membuat orang terpesona.)
- Hatinya adalah berlian yang tersembunyi. (Artinya: Kebaikannya sangat berharga tetapi sulit ditemukan.)
- Dia adalah awan hitam di siang cerah. (Artinya: Dia membawa kesedihan di tengah kebahagiaan.)
- Persahabatan itu adalah pohon rindang. (Artinya: Persahabatan tersebut memberikan perlindungan dan kenyamanan.)
- Hatinya adalah taman bunga yang indah. (Artinya: Hatinya penuh kebaikan dan kasih sayang.)
- Kata-katanya adalah paku yang menusuk. (Artinya: Ucapannya sangat menyakitkan.)
- Dia adalah pelukis kehidupan. (Artinya: Dia mengatur dan menciptakan kehidupannya sendiri.)
- Harapannya adalah benih yang sedang tumbuh. (Artinya: Harapannya mulai berkembang perlahan-lahan.)
- Kemarahan itu adalah gunung berapi. (Artinya: Kemarahannya sangat besar dan memuncak.)
- Dia adalah selimut hangat di musim dingin. (Artinya: Dia memberikan kenyamanan di saat sulit.)
- Cintanya adalah taman yang terlupakan. (Artinya: Cintanya tidak dihargai atau diabaikan.)
- Dia adalah badai di tengah angin tenang. (Artinya: Kehadirannya mengubah keadaan menjadi kacau.)
- Senyumnya adalah mentari pagi. (Artinya: Senyumnya membawa kebahagiaan dan semangat baru.)
- Dia adalah tali yang menyatukan perpecahan. (Artinya: Dia menjadi penghubung di antara orang-orang yang berselisih.)
- Hatinya adalah sungai yang mengalir tenang. (Artinya: Dia memiliki hati yang penuh ketenangan.)
- Mimpinya adalah mercusuar di kejauhan. (Artinya: Mimpinya menjadi petunjuk arah hidupnya.)
- Dia adalah mata air yang tak pernah kering. (Artinya: Dia selalu memberikan kebaikan tanpa henti.)
- Kesetiaannya adalah batu karang di lautan. (Artinya: Kesetiaannya sangat kokoh dan tak tergoyahkan.)
- Keluarganya adalah taman surga. (Artinya: Keluarganya sangat harmonis dan penuh kebahagiaan.)
- Dia adalah mata pisau di antara bunga. (Artinya: Dia berbahaya meskipun tampak indah.)
- Kebaikannya adalah pelita yang menyala. (Artinya: Kebaikannya menjadi penerang bagi banyak orang.)
- Masa lalunya adalah bayangan yang mengikuti. (Artinya: Masa lalunya selalu memengaruhi kehidupannya saat ini.)
- Dia adalah hujan di padang tandus. (Artinya: Kehadirannya membawa kesegaran dan harapan baru.)
Pilihan Editor: Pengertian Majas Hiperbola, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya