Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ada Bencana dan Pilpres, TNI AU Fokus Tambah Pesawat Angkut

Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan akan fokus menambah pesawat angkut seperti Hercules.

6 September 2018 | 19.53 WIB

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna saat menjadi inspektur upacara dalam hari ulang tahun TNI AD ke-72 di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, 9 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna saat menjadi inspektur upacara dalam hari ulang tahun TNI AD ke-72 di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, 9 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan pihaknya saat ini akan fokus menambah pesawat angkut seperti Hercules. Salah satu pertimbangannya adalah pesawat angkut milik TNI AU telah mengangkut sekitar 800 ton logistik ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk diketahui, sampai dengan pekan kemarin, barang yang dibawa dari Halim Perdana Kusuma sekitar 800 ton ke Lombok," kata Marsekal Yuyu di Lumajang, Kamis, 6 September 2018. Yuyu mengatakan kejadian bencana gempa bumi di Lombok membuat TNI AU akan fokus menambah pesawat angkut.

"Kita ketahui contoh seperti kemarin ada kejadian di Lombok, kejadian pada Minggu sore, pagi-pagi Jam 06.00 WIB sudah memberangkatkan tiga Hercules ke sana, barang-barang yang dibawa cukup banyak," kata Yuyu.

Karena itu kata Yuyu, TNI AU akan fokus kepada pesawat-pesawat angkut. "Melihat situasi yang berkembang, tahun depan kita akan menghadapi Pilpres, kita perlu menyiapkan untuk mobilisasi personil kalau terjadi sesuatu serta pengiriman logistik," katanya.

Meskipun begitu, kata Yuyu, pengadaan pesawat tempur, pesawat heli juga akan menjadi perhatian. "Namun kita fokus pada pesawat angkut mengingat situasi," ujarnya.

Yuyu mengatakan rencana strategis ketiga sampai 2019, pihaknya telah merencanakan pengadaan beberapa pesawat mulai dari pesawat tempur, dan pesawat angkut. "Dan juga pesawat heli ada juga di tahun ini, demikian juga di rencana strategis keempat pada 2020 hingga 2024, kita juga merencanakan pengadaan," katanya.

Sedangkan untuk jenis pesawatnya, kata Yuyu, pihaknya masih melakukan negosiasi. "Untuk yang lalu pilihannya ada Sukhoi dan F 16. Untuk saat ini sedang dinegosiasikan, karena saya kepada Kemenhan hanya menyatakan spesifikasi pesawat yang kami inginkan dan tidak menyampaikan merek," ujarnya.

Yuyu mengatakan TNI AU sudah rapat dengan Komisi I. "Semuanya menyetujui dan sangat mendukung, terus mengupayakan untuk peningkatan anggaran TNI secara keseluruhan," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus