Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ahok Jadi Kader Terkuat PDIP untuk Maju di Pilkada Jakarta

Ahok menjadi kader prioritas PDIP untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.

27 Juli 2024 | 15.01 WIB

Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menyapa Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP,  Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024. Dalam orasinya Mega mengatakan partainya tak akan mundur meski merasa pemilu kali ini partainya telah dirugikan, dia tetap menyuarakan kepada kadernya untuk terus maju untuk menegakan sistem demokrasi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menyapa Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024. Dalam orasinya Mega mengatakan partainya tak akan mundur meski merasa pemilu kali ini partainya telah dirugikan, dia tetap menyuarakan kepada kadernya untuk terus maju untuk menegakan sistem demokrasi. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Seno Bagaskoro mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi kader terkuat partainya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya, nama Pak Ahok dari awal ada di list nama-nama kader yang kami pertimbangkan," kata Seno dalam pesan singkatnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Jumat, 26 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seno menyebut elektabilitas Ahok yang melonjak dan kompetitif di sejumlah survey membuat PDIP mempertimbangkan mantan Gubernur Jakarta itu untuk kembali di Pilkada Jakarta. Dia menyebut penentuan akhir soal maju atau tidaknya Ahok akan menjadi keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

"Tentu ada banyak pertimbangan sebelum nanti cagub Jakarta diumumkan secara serentak oleh ketua umum," ujarnya.

Lebih lanjut, Seno menyebut bahwa partainya turut mempertimbangkan Anies Baswedan untuk maju di Jakarta. Namun, dia menyebut bahwa duet antara Ahok dan Anies tidak dapat dilakukan mengingat keduanya pernah menjadi gubernur Jakarta sehingga salah satunya tidak bisa mengajukan diri sebagai calon wakil gubernur. 

Adapun pelarangan bagi mantan gubernur untuk mencalonkan diri sebagai cawagub diatur dalam Pasal 7 huruf o Undang-Undang Pilkada. Dikutip dari situs resmi Mahkamah Konstitusi, aturan itu ditujukan untuk menjaga marwah pemimpin dan agar tidak menimbulkan tuduhan bahwa kepemimpinan hanya untuk mencari kekuasaan belaka.

"Tentu (Anies) kami analisis dan lakukan pendalaman juga apakah bisa saling melengkapi atau jangan-jangan malah senyawa politiknya ada perbedaan dan menimbulkan dampak secara elektoral," tuturnya. 

Tak sampai di situ, Seno menegaskan bahwa partainya akan memprioritaskan kader partainya untuk dapat bertarung di Jakarta. Walaupun demikian, kata dia, PDIP akan tetap mempertimbangkan berbagai masukan dari akar rumput dalam penentuan calon gubernur. 

"Pasti kami mendengarkan dan menghargai berbagai masukan, apalagi dari para kader dan simpatisan serta seluruh masyarakat tentang siapa yang harus kami usung," ucapnya. 

Senada dengan itu, Politikus PDIP Mohamad Guntur Romli mengatakan bahwa Ahok menjadi kader prioritas yang bakal diusung untuk maju di Jakarta. Namun, sambung Guntur, Ahok belum resmi diusung untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta. 

"Pak Ahok nama terkuat yang akan dicalonkan di Pilkada DKI, namun belum diputuskan," kata Guntur dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Jumat petang. 

Guntur menyebut bahwa pengusungan Anies bersama Sohibul Iman oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi penghalang bagi PDIP memberi dukungan untuk Anies. Oleh sebab itu, Guntur mengungkap bahwa partainya mempertimbangkan Ahok untuk maju di Pilkada Jakarta. 

"Kalau Anies dengan Shohibul Iman otomatis kami tidak akan dukung. Prioritas kader sendiri, Ahok nama yang paling kuat," ujarnya. 

 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus