Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum merujuk pada istilah yang menyatakan perangkat mata pelajaran yang diajarkan oleh lembaga pendidikan, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di samping itu, kurikulum diartikan sebagai perangkat mata kuliah terkait bidang keahlian khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut repository.ump.ac.id, kata kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir, yang berarti pelari dan curere (tempat berpacu) dalam dunia olahraga era Romawi Kuno. Berikut ini penjelasannya.
Pengertian Kurikulum
Melansir Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (2023), kurikulum adalah seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan tentang bahan pembelajaran yang dapat dijadikan petunjuk dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum menjadi salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senada dengan hal itu, menurut al-Shaybani yang dikutip dari jurnal.ar-raniry.ac.id, kurikulum adalah kumpulan pengalaman pendidikan, ilmu sosial, kebudayaan, olahraga, serta ilmu kesenian yang disediakan oleh lembaga pendidikan.
Penggunaan kurikulum bertujuan untuk mengembangkan secara menyeluruh dalam semua aspek dan mengubah tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kemudian, berdasarkan pendapat Fauzan dalam buku Kurikulum & Pembelajaran (2017), kurikulum adalah proses pengajaran yang berisi sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis dan sejalan dengan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pendidikan tertentu. Dengan demikian, kurikulum dipahami sebagai rancangan mata pelajaran.
Tujuan Kurikulum
Mengacu pada Jurnal Multilingual (2023), tujuan kurikulum dibagi menjadi empat, yaitu:
- Tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila dan dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
- Tujuan institusional sebagai kualifikasi yang harus diraih oleh setiap peserta didik setelah menempuh pendidikan di suatu lembaga pendidikan.
- Tujuan kurikuler sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
- Tujuan pembelajaran atau instruksional adalah kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah menerima pengajaran dari guru.
Fungsi Kurikulum
Terdapat lima fungsi mendasar dalam kurikulum, meliputi:
Fungsi Penyesuaian
Lingkungan yang ditempati manusia senantiasa berubah dan dinamis, sehingga setiap individu harus mampu menyesuaikan diri. Di sinilah letak fungsi kurikulum sebagai pendidikan menuju individu yang dapat beradaptasi terhadap perubahan.
Fungsi Integrasi
Kurikulum berfungsi mendidik individu yang terintegrasi. Karena manusia adalah bagian dari integral di dalam masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi dapat memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan masyarakat.
Fungsi Diferensial
Kurikulum harus menawarkan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perseorangan di dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong manusia untuk berpikir kritis dan kreatif, sehingga memicu kemajuan sosial.
Fungsi Persiapan
Kurikulum berperan penting dalam mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi hingga terjun ke masyarakat. Mempersiapkan kemampuan yang dibutuhkan oleh industri maupun masyarakat sangat perlu agar menjawab tantangan perubahan yang terus berjalan.
Fungsi Diagnostik
Salah satu fungsi kurikulum lainnya adalah membimbing siswa agar mampu memahami dan menerima dirinya sendiri, sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.
Dengan diagnosis dan arahan dari lembaga pendidikan, siswa dapat menentukan keahlian yang ingin ditekuni secara optimal.
Model Kurikulum
Model kurikulum dapat dibedakan menjadi empat macam, meliputi:
Model Humanistik
Kurikulum dalam pandangan humanistik lebih menekankan pada upaya penyiapan siswa dengan berbagai pengalaman naluriah yang berperan dalam perkembangan individu. Dalam kurikulum humanistik, guru diharapkan mampu membangun hubungan emosional yang baik dengan siswa.
Model Rekonstruksi Sosial
Kurikulum dalam rekonstruksi sosial sangat memperhatikan hubungan dengan masayrakat, politik, hingga ekonomi.
Dalam rekonstruksi sosial, problematika masyarakat yang setiap saat muncul sejalan dengan percepatan informasi, teknologi, dan sebagainya harus memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Model Teknologis
Inti dari kurikulum teknologi adalah keyakinan bahwa materi kurikulum dapat menghasilkan kompetensi khusus bagi peserta didik.
Kurikulum model teknologis diwujudkan dalam bentuk memberikan kontribusi terhadap keefektifan instruksional, tahapan instruksional, dan memantau perkembangan siswa.
Model Subjek Akademik
Kurikulum subjek akademik menekankan pada isi atau materi pelajaran yang berasal dari disiplin ilmu.
Keberadaannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran klasik, seperti esensialisme dan perenialisme. Kurikulum tersebut lebih mengutamakan pada penguasaan isi atau materi pelajaran sebanyak-banyaknya.
Peran Kurikulum
Merujuk pada Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora (2023), peranan kurikulum sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan, meliputi:
- Peran konservatif, yaitu sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang masih relevan dengan masa kini.
- Peran kritis dan evaluatif, yaitu berperan aktif untuk berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis.
- Peran kreatif, yaitu kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan di masa sekarang dan mendatang.
Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum terdiri dari:
- Tujuan pendidikan.
- Peserta didik.
- Lingkungan.
- Sarana dan prasarana.
- Manajemen.
- Teknologi.
Kedudukan Kurikulum
Dalam dunia pendidikan, kurikulum diposisikan sebagai:
- Pusat dalam seluruh proses pendidikan.
- Rencana pendidikan.
- Suatu bidang studi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
Contoh Kurikulum
Berikut daftar kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia:
- Kurikulum Rencana Pelajaran (1947).
- Kurikulum Rencana Pendidikan (1964).
- Kurikulum Sekolah Dasar (1968).
- Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) (1973),
- Kurikulum Sekolah Dasar (1975).
- Kurikulum 1984.
- Kurikulum 1994.
- Kurikulum 1997.
- Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (2004).
- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (2006).
- Kurikulum 2013 (K-13).
- Kurikulum Merdeka Belajar (2022).