Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Asal-usul Nama Jatinangor Tak Lepas dari Baron Baud Pemilik Perkebunan Teh

Jatinangor saat ini menjadi kawasan pendidikan tinggi di Jawa Barat. Begini asal mula namanya.

1 November 2023 | 06.25 WIB

Jembatan kereta api Cikuda yang dibangun pada 1918 dengan latar apartemen dan Gunung Geulis, di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 10 Januari 2015. Di kawasan Jatinangor juga terdapat Menara Loji atau menara bel yang dibangun sekitar tahun 1800-an di perkebunan milik W. A. Baud dengan gaya neo-gothic yang berfungsi sebagai penanda waktu kerja buruh perkebunan. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Jembatan kereta api Cikuda yang dibangun pada 1918 dengan latar apartemen dan Gunung Geulis, di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 10 Januari 2015. Di kawasan Jatinangor juga terdapat Menara Loji atau menara bel yang dibangun sekitar tahun 1800-an di perkebunan milik W. A. Baud dengan gaya neo-gothic yang berfungsi sebagai penanda waktu kerja buruh perkebunan. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jatinangor dikenal sebagai kawasan pendidikan yang menjadi tempat empat kampus ternama di Indonesia berada, yakni Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) yang kini berubah nama menjadi Universitas Koperasi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jatinangor ditetapkan sebagai Kawasan Perguruan Tinggi (KPT) pada 1989, lalu pada 2010, statusnya berubah menjadi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Pendidikan. Uninversitas yang pertama kali menginisiasi pindah ke Jatinangor datang dari Universitas Padjadjaran atau Unpad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, Unpad yang berdiri pada 11 September 1957 dan awalnya berlokasi di Dipatiukur, Bandung. Seiring perkembangan waktu, fakultas yang bermunculan di Unpad berada di beberapa tempat di Bandung dan tidak hanya terletak di Dipatiukur.

Menurut Dosen Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran Widyo Nugrahanto, pada awal 1980-an kampus Unpad secara ekologis terletak secara terpisah-pisah. “Itu membuat kampus terasa tidak bersatu,” ujar Widyo.

Rektor ke-enam Unpad, Hindersah Wiraatmadja kemudian mengusulkan Unpad untuk pindah ke Jatinangor yang terinspirasi dari Kota Akademik Tsukuba. Ia menggagas “Kota Akademis Manglayang” yang letaknya di Jatinangor. Kawasan di Jatinangor yang menjadi letak Unpad kemudian disetujui oleh Gubernur Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 593/3590/1987 dengan luas 3.285,5 Hektar, terbagi dalam 7 wilayah peruntukkan. Gedung Rektor Unpad kemudian secara resmi pindah ke Jatinangor pada 5 Januari 2012.

Asal-usul Nama Jatinangor

Meskipun kini dikenal sebagai kawasan pendidikan, dulunya Jatinangor merupakan kawasan Perkebunan. Hal itu bisa dilacak dari nama Jatinangor yang diambil dari nama perkebunan teh dan pohon karet yang dikuasai oleh perusahaan swasta Belanda, yaitu Maatschappij tot Exploitatie der Baud-Landen.

Menurut Widyo Nugrahanto, saat itu pemilik perkebunan teh Jatinangor bernama bernama Baron W.A. Baud (Willem Abram Baud) atau Baron Baud bertanya kepada warga sekitar perkebunannya tentang nama suatu tanaman sejenis rumput yang dilihatnya.

Menurut Widyo, rumput itu memiliki nama latin Alternanthera Amoena. “Saat itu Baron Baud bertanya pada penduduk setempat terkait nama rumput di Jatinangor itu. Para penduduk kemudian mengatakan rumput itu bernama Jatinangor. Dari situ, Baron kemudian menamakan perkebunannya dengan nama Djati Nangor,” kata Widyo.

Sebelum dinamakan Perkebunan Jatinangor, awalnya daerah itu namanya Tjikiroeh yang kemudian ditingkatkan jadi onderdistrict Tjikeroeh karena termasuk dalam district (kawedanan) Tanjungsari (sekarang Cikiruh berubah menjadi Desa Cikeruh dan kemudian jadi Kecamatan Cikeruh).

Pada 2001 nama Jatinangor diresmikan sebagai nama Kecamatan. Meskipun begitu, beberapa penduduk di Jatinangor kerap menjelaskan bahwa nama Jatinangor berasal dari kata "Jatina ngora" atau dalam bahasa Sunda berarti Jatinya muda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus