Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tempo bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menggelar acara untuk memperingati 20 Tahun Reformasi dengan tema Kembali ke Rumah Rakyat. Acara ini diadakan mulai Senin, 7 Mei hingga 21 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Tempo Media Group, Toriq Hadad, mengatakan informasi merupakan satu pijakan baru bangsa ini untuk menuju lebih baik. Lantas, kata dia, saat ini ada kesempatan untuk mereview apakah negeri ini sudah berada pada jalur yang benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rangkaian acara ini merupakan kesempatan kita untuk melihat kembali apa yang kita jalani setelah reformasi," kata Toriq dalam pembukaan acara ini di selasar Gedung Nusantara V, Senin, 7 Mei 2018. Menurut dia, tahun ini dan tahun depan, Indonesia akan sibuk dengan acara-acara politik.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR RI, Damayanti, mengatakan kegiatan ini menjadi ajang untuk merefleksikan reformasi yang terjadi di gedung DPR. Menurut dia, gedung DPR adalah saksi hidup 20 tahun reformasi yang lalu. "Harapan kami, semoga acara ini dapat mewujudkan kedaulatan rakyat," kata dia.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, mengatakan gedung DPR/MPR telah menjadi saksi gerakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa tahun 1998 ini. Ada tiga tempat, kata dia, yang diduduki oleh mahasiswa pada zaman itu. Yaitu atap gedung Nusantara yang berwarna hijau, tempat parkir Gedung Nusantara III, serta air mancur di halaman DPR. Dia pun berharap tidak ada lagi kegiatan serupa. "Ke depan kita harus mentradisikan rezim sesuai dengan masanya."
Sebelum menutup sambutannya dan memukul gong tanda dimulainya acara ini, Bambang Soesatyo membacakan empat pantun yang menghibur hadirin. "Sebelum ke kantor, bacalah koran supaya tidak ketinggalan informasi. Kita bersyukur kepada Tuhan telah melewati 20 tahun reformasi," ujar Bambang disambut tepuk tangan. "Pergi belanja ke Pasar Baru, jangan lupa membeli batik. Indonesia lepas dari Orde Baru, berharap ke depan yang lebih baik," tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi tentang Kiprah Aktivis 98 Sebagai Anggota DPR yang dipandu wartawan Tempo, Abdul Manan. Pembicaranya adalah Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah serta aktivis 98 Wilson Obrigados dan Usman Hamid. Pameran foto juga digelar hingga 21 Mei. Pembacaan puisi yang menghadirkan anggota DPR, menteri, kepala daerah, hingga seniman dan artis akan diadakan pada Selasa malam, 8 Mei 2018.