Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Begini Komentar BPIP soal Usulan Cak Imin Agar Yudian Wahyudi Diganti

BPIP memberi tanggapan soal Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar yang mengusulkan agar pimpinan mereka, Yudian Wahyudi untuk diganti.

19 April 2022 | 12.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berterima kasih kepada Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mengusulkan agar pimpinan mereka, Yudian Wahyudi untuk diganti. Usulan ini sebelumnya disampaikan Cak Imin langsung di depan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya ini otokritik, kami terima dan kami perbaiki," kata Staf khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo saat dihubungi, Selasa, 19 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usulan ini disampaikan Cak Imin saat peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Senin, 18 April 2022. Alasannya karena ada penolakan terhadap Yudian Wahyudi dan juga kinerjanya tak efektif.

"Oleh karena itu kalau nggak efektif diganti saja gak apa-apa menurut saya, biasa-biasa saja, supaya lebih efektif," kata Cak Imin yang juga Ketua Majelis Pembina Nasional PMII ini.

Tak hanya Yudian, Cak Imin juga menilai tanggung jawab BPIP untuk membangun dialog terbuka guna menyatukan bangsa belum berjalan maksimal. "Ini terbukti, api dalam sekam masih terjadi," kata dia.

Meski demikian, Benny menyebut BPIP juga telah melakukan sejumlah upaya sesuai tugas yang diberikan selama ini. BPIP terus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila lewat kerja gotong royong dengan elemen masyarakat.

Setidaknya ada enam fokus yang sekarang dijalankan BPIP. Pertama, mengembalikan pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan di Paud hingga perguruan tinggi. "Dengan menyiapkan materi, animasi, dan model pembelajaran yang menarik," ujarnya.

Kedua, pembinaan terhadap Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang jumlahnya mencapai 25 ribu orang per tahun di seluruh Indonesia. BPIP memberikan pembekalan terhadap seluruh Paskibraka ini.

Ketiga, pembinaan terhadap Purna Paskibraka dengan membentuk organisasi Duta Pancasila dan mengembangkan potensi mereja agar jadi pemimpin di masa depan. Keempat, meluncurkan buku pembinaan untuk ASN TNI dan Polri.

Kelima, menghadirkan ikon Pancasila dalam profesi seperti seniman, aktivis, budayawan, dan yang lainnya. Keenam, pendidikan untuk generasi milenial, pendidik, dan anggota partai politik.

Ketujuh, melibatkan penggiat media sosial untuk mengisi konten kreatif dengan penerapan nilai Pancasila. Terakhir, merumuskan konsep ekonomi Pancasila agar jadi gerakan masyarakat. Salah satunya dengan mendorong koperasi jadi salah satu kekuatan ekonomi.

Tapi terkait frasa api dalam sekam yang digunakan Cak Imin, Benny menilai hal ini adalah tugas bersama. Tak hanya BPIP, tapi juga elit politik.

Benny menyebut kalau semua pihak harus mengakui kalau masih ada pembelahan di masyarakat akibat Pilpres. Akan tetapi yang penting saat ini yaitu soal rekonsiliasi dan bagaimana menjaga politik yang berkeadaban. "Ini tugas bersama," kata dia.

Baca: Ini Alasan Cak Imin Usul Ketua BPIP Yudian Wahyudi Diganti

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus