Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rektor IPB University Arif Satria mengusulkan pembiayaan dana riset ditambah untuk perguruan tinggi. Dana riset, kata dia, penting sebagai fondasi dari inovasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arif mengusulkan itu kepada Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan silaturahmi dan diskusi panel dengan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025 kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Riset ini membutuhkan pembiayaan besar karena riset itu adalah fondasi untuk inovasi," kata Arif di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Maret 2025.
Arif mengatakan, skor Indeks Inovasi Global selalu berkorelasi dengan Produk Domestik Bruto per kapita per tahun. Adapun skor Indonesia dalam Indeks Inovasi Global 2024 adalah 41,21. Indonesia berada di peringkat ke-54 dari 133 negara.
Menurut Arif, negara yang memiliki skor Indeks Inovasi Global tinggi hampir pasti memiliki skor PDB per kapita per tahun yang tinggi. "Jadi kalau kita ingin menjadi negara maju enggak ada cara selain inovasi," kata dia.
Arif mengatakan, mendorong inovasi harus dilakukan dengan menguatkan riset. Sementara riset membutuhkan biaya tinggi. Dia pun mengklaim, Prabowo menyambut baik penguatan ekosistem riset untuk mendukung kemandirian bangsa.
Sejauh ini, Arif mengatakan, dana riset Indonesia baru 0,03 persen dari PDB. Idealnya, kata Arif, dana riset membutuhkan 2 persen dari PDB. "Dua persen dari GDP, anggaran riset kita, itu sudah sangat dahsyat," kata dia.
Untuk mengatasi kekurangan dana riset, Arif mengusulkan kampus dijadikan research and development atau RnD untuk BUMN Indonesia. Dengan begitu, BUMN akan berkembang karena riset. "Manfaatkan saja kerja sama dengan perguruan tinggi," kata dia.
Sebetulnya selama ini sudah ada kerja sama antara BUMN dengan kampus dalam mengembangkan riset. Namun, hal ini belum maksimal.
"Makanya ini perlu dorongan dari atas bahwa diperintahkan seluruh BUMN menempatkan perguruan tinggi sebagai RND. Itu saya kira penting sekali," kata dia.
Presiden Prabowo Subianto sebelumny menggelar silaturahmi dan panel diskusi dengan rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis, 13 Maret 2025.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan produk unggulan demi mewujudkan kemandirian nasional di berbagai sektor, mulai dari kemandirian pangan hingga hilirisasi mineral. Prabowo juga mendorong para rektor dan dekan untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian, dan pengembangan teknologi.
“Bapak Presiden tadi meminta mari kita berikan yang terbaik, SDM-SDM yang terbaik dihasilkan dari perguruan tinggi, riset-riset terobosan teknologi untuk menghasilkan produk-produk teknologi bagi pasar Indonesia yang sangat besar, bagi kebangkitan ekonomi dan industri di Indonesia,” kata dia.
Brian mengatakan Presiden menekankan potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun untuk mencapai hal tersebut, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama.
“Pak Presiden juga menyampaikan hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi ini akan menjadi bangsa yang makmur,” ucap dia.
Pilihan Editor: Pesan Prabowo untuk Para Rektor: Jaga Integritas Akademik
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini