Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bisik-bisik: siapa pengganti siapa ?

Menlu adam malik menjabat ketua dpr-ri. pernyataan adam malik dimuat di the straits times. wajah-wajah lama akan menduduki jabatan baru setelah pemilihan presiden maret 1978. (nas)

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA 'formatir partikelir' mulai sibuk lagi. Mereka mulai mereka-reka siapa akan menggantikan kedudukan siapa di lingkungan atas. Itu terjadi pekan lalu, setelah keluar berita dari Menlu Adam Malik sendiri bahwa ia -- dalam waktu dekat ini -- akan melepaskan kursi Menlu. Ia akan bertukar jabatan sebagai Ketua DPR-RI yang selama ini dipegang oleh K.H. Idham Khalid dari Partai Persatuan (PPP). Pernyataan penting itu disampaikan Adam Malik menjawab pertanyaan koresponden The Straits Times, Singapura di Jerman Barat, dan dimuat dalam edisi harian itu 1 September lalu. Malik, yang kembali melakukan perlawatan ke luar negeri waktu itu menjadi tamu resmi pemerintah di Bonn, ibukota Jerman Barat. Selagi di sana, dia menghadiri suatu resepsi yang diadakan oleh para Dubes se-ASEAN di Tuebingen, dalam rangka menyambut Pekan Kebudayaan ASEAN yang diadakan oleh pemerintah Jerman Barat (Republik Federasi Jerman -RFD) di kota itu. Keterangan Menlu Adam Malik yang diberikan dalam resepsi itu, agahlya bermula pada sebuah berita di majalah IVewsweek. Dalam edisinya 22 Agustus lalu, mingguan berita internasional yang sejak 20 Juni lalu diizinkan kembali beredar di Indonesia, menyatakan "waktunya sudah tiba bagi Menlu Adam Malik untuk menukar pekerjaannya." Dan menyebutkan bahwa Menhankam Jenderal Maraden Panggabean akan menggantikan kursi Adam Malik -- paling tidak sampai Maret tahun depan. Dari Istana Negara, Jakarta pekan lalu juga, Jenderal Panggabean (55 tahun) tak banyak memberi keterangan pada pers. Jenderal yang disebut-sebut sebagai pengganti Adam Malik (60 tahun) itu mengaku "belum tahu" tentang keputusan pengunduran rekannya itu. "Saya belum mengerti. Saya kira bukan Adam Malik yang menentukan," katanya. Dalam satu nafas, Menhankam Yanggabean yang akhir-akhir ini selalu tampil sebagai Menlu ad interim kalau Adam Malik berada di luar negeri, tak segera menjawab ketika ditanya apa betul ia yang akan jadi Menlu. Bergaya seorang diplomat, sang jenderal cuma mengulangi apa yang dikemukakan Adam Malik kepada harian Singapura itu. "Itu tidak dibantah, tapi Presiden bisa memegang jabatan tersebut. Ia tak harus menunjuk orang lain," begitu Malik dikutip ketika ditanya apakah jenderal Panggabean akan menggantikan kedudukannya. Aturan Permainan Keterangan yang dikemukakan jenderal Panggabean itu ada benarnya. Adam Malik memang tak bisa menentukan jabatan yang dikehendakinya. Tapi, sesuai dengan aturan permainan, jabatan sebagai Ketua DPR itu harus datang asal usul sebagian besar anggota DPR. Tapi adakah beberapa fraksi di DPR diam-diam sudah mengusulkan Adam Malik sebagai calon mereka? "Kelihatannya begitu," kata seorang Menteri kepada TEMPO. "Cuma sayangnya Pak Adam itu agak tergesa-gesa membocorkannya." Dalam resepsi di Tuebingen itu, Adam Malik bahkan menyatakan bahwa perubahan kedudukannya itu akan dimulai sepulang Menlu menghadiri Sidang Umum di PBB 29 September nanti. Bisa dimengerti kalau Dubes Rl untuk Jerman Barat, Awaluddin Jamin menjadi makin sibuk dibuatnya. Setelah reda menghadapi para mahasiswa 'kiri' di Jerman Barat yang mendemonstrasl pavilyun Indonesia di Tuebingen, dari Bonn sang Dubes dikabarkan telah mentelex Jakarta. Dan keluarlah keterangan Awaluddin bahwa Menlu Adam Malik "akan melepaskan jabatannya bila ia terpilih sebagai Ketua MPR." Menurut Dubes Awal Adam Malik "merupakan favorit untuk menduduki kursi ketua MPR." Mengapa Dubes kita itu menyebut MPR dan bukan DPR belum lagi diketahui. Sampai sekarang jabatan Ketua MPR masih dirangkap oleh Ketua DPR. Tapi menurut Mensekneg Sudharmono, atas pertanyaan pers beberapa hari lalu, kedua jabatan itu sebaiknya dipisahkan. Keterangan Sudharmono itu diberikan sesaat setelah DPP Golkar menghadap Presiden di Jl. Cendana Sabtu pagi 3 September lalu. Maka Presiden, seperti dikatakan Sudharmono, "telah menerima permintaan dari DPP Golkar maupun Adam Malik pribadi untuk tetap menggunakan haknya sebagai anggota DPR hasil Pemilu 1977." Menurut UU yang berlaku, dengan sendirinya seorang anggota DPR tak boleh merangkap jabatan sebagai menteri. Apakah dengan masuknya Adam Malik sebagai anggota DPR itu berarti Golkar juga menganggapnya sebagai calon favorit untuk menjadi Ketua DPR? "DPP Golkar sudah lama memikirkan dan mempertimbangkan untuk memperjuangkan Adam Malik sebagai pimpinan DPR/MPR," kata Cosmas Batubara kepada Budiman S. Hartoyo dari TEMPO Sabtu siang pekan lalu. Menurut ketua bidang organisasi DPP Golkar itu, pilihan yang jatuh pada Adam Malik itu dipandang tepat. Selain menjadi wakil ketua dewan pembina pusat Golkar, Adam Malik juga adalah calon pada urutan pertama Golkar untuk daerah pemilihan Sumatera Utara. "Ia cukup senior dalam bidang politik, juga punya pengalaman dalam bidang legislatif. Tahun 1945 dulu ia kan sudah jadi wakil ketua KNIP?" kata Cosmas. Sumiskum-Mashuri Kalau Cosmas - yang terkenal amat hati-hati itu - sudah bicara begitu meyakinkan, tak pelak lagi memang Adam Malik yang bakal terpilih sebagai Ketua DPR. Selain suara Golkar mayoritas dalam DPR, adalah Adam Malik pula yang kabarnya menjadi calon favorit fraksi ABRI. Dari 460 kursi di DPR, Golkar menduduki 232 kursi. Sedang fraksi ABRI yang diangkat punya 75 kursi. "Itu artinya 75% dari seluruh suara," kata wakil ketua DPR John Naro kepada TEMPO Tak begitu jelas akan ke mana perginya Idham Khalid. Akhir-akhir ini tokoh Islam itu tak bersedia ditemui oleh pers. Tapi menurut Moh. Siddiq Sutomo, sekretarisnya, "pak Idham hanya tertawa" ketika dia menanyakan soal itu. Mungkin bukan cuma Idham yang bisa "tertawa." Menurut sumber di DPP Golkar, kedudukan Adam Malik sebagai Ketua DPR akan didampingi pula dengan seorang rekan Menteri lainnya. Menteri Penerangan Mashuri (52 tahun), oleh sumber DPP Golkar itu, disebutsebut sebagai calon kuat untuk menjabat Wakil Ketua DPR. Mashuri, yang dikabarkan akan menggantikan kedudukan Sumiskum (53 tahun) itu, sedang berada di Sala ketika berita ini diturunkan Minggu 4 September lalu. Kalau memang benar Mashuri menjadi pilihan Golkar yang lain - dan bersedia menjadi anggota DPR - dia sudah harus berkemas-kemas untuk meninggalkan kursinya yang sekarang. Sebab, sebagaimana lazimnya, dua hari setelah sidang pleno DPR yang baru 1 Oktober bulan depan, akan mulai berlansung pemilihan ketua dan pimpinan DPR lainnya. Lalu siapa yang akan menggantikan Mashuri sebagai Menteri Penerangan? Seperti halnya Adam Malik dengan Panggabean, maka biasanya adalah Mensekneg Sudharmono yang tampil sebagai jurubicara kabinet, bila Mashuri berhalangan. Dan sumber di DPP Golkar itu juga menyebutkan adalah "pak Sudharmono yang kelihatannya akan melanjutkan jabatan sebagai Menpen," katanya. Tentu saja dengan catatan bahwa Sudharmono (50 tahun) akan tetap memegang jabatan Mensekneg. Sementara itu di "luaran" timbul dugaan macam-macam. Antara lain tentang wajah-wajah lama yang akan menduduki jabatan baru. Salah satu yang menarik adalah disebut-sebutnya Menteri Perhubungan Emil Salim (47 tahun) sebagai calon kuat untuk menjadi Menteri Penerangan. "Tapi itu baru nanti, setelah pemilihan Presiden di bulan Maret tahun depan," kata seorang Menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus