Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik
Konklaf Vatikan

Berita Tempo Plus

Mereka yang Menjadi Calon Pengganti Paus Fransiskus

Nama calon pengganti Paus Fransiskus mulai beredar. Dari kelompok reformis hingga konservatif.

27 April 2025 | 08.30 WIB

Kursi yang  biasa diduduki Paus Fransiskus saat audiensi dengan umat di gereja Basilika Santo Petrus, Vatikan,  4 Desember 2024.  Tempo/Gunawan Wicaksono
Perbesar
Kursi yang biasa diduduki Paus Fransiskus saat audiensi dengan umat di gereja Basilika Santo Petrus, Vatikan, 4 Desember 2024. Tempo/Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Paus baru harus mendapatkan minimal dua pertiga suara Dewan Kardinal.

  • Mayoritas calon pengganti Paus Fransiskus berasal dari Eropa.

  • Biasanya paus yang terpilih jarang diperbincangkan sebelum konklaf.  

SETELAH Jorge Mario Bergoglio atau Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, Vatikan akan menggelar konklaf atau pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik sedunia. Konklaf diadakan di Kapel Sistina, Istana Apostolik, 15-20 hari setelah paus mangkat. Namun selama sede vacante, masa kekosongan kursi paus, para kardinal sudah mendatangi Vatikan.

Tak semua kardinal punya hak memilih dan dipilih sebagai paus. Dari 252 kardinal di seluruh dunia, hanya 135 orang berusia di bawah 80 tahun yang dapat mengikuti konklaf. Mereka disebut Dewan Kardinal. “Semua kardinal berpeluang dipilih,” kata Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Trias Kuncahyono, saat dihubungi Tempo lewat sambungan telepon, Selasa, 22 April 2025.

Merujuk pada Universi Dominici Gregis atau Konstitusi Apostolik Gereja Katolik Roma, para kardinal akan diisolasi di dalam Kapel Sistina. Mereka dilarang menghubungi atau mendapat kabar apa pun dari luar kapel selama proses konklaf, kecuali dalam kondisi darurat. Konklaf baru selesai setelah paus baru mendapatkan dua pertiga suara Dewan Kardinal.

Dewan itu saat ini didominasi kardinal asal Eropa dengan jumlah 53 orang. Di urutan kedua adalah 23 kardinal dari Asia. Salah satunya Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta yang berusia 74 tahun. Menurut Suharyo, kedatangan dia ke Vatikan untuk mengikuti konklaf merupakan kewajiban sebagai kardinal.

Suharyo enggan membicarakan calon paus berikutnya dan siapa yang akan ia pilih dalam konklaf pertamanya. “Saya tidak tahu dan tidak mencari tahu seperti apa nanti konklaf berlangsung,” ujar Suharyo kepada Tempo di Wisma Keuskupan Agung Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Kuda Hitam di Kapel Sistina

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus