Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kado berupa sejumlah lukisan dari para pelukis. Kado itu diterima Megawati saat memberikan pengarahan sekaligus bimbingan teknis kepada 3.000 kader partai yang terpilih sebagai anggota legislatif. Acara tersebut berlangsung di Jiexpo Theatre, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 24 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megawati menerima langsung kado lukisan yang dibuat oleh beberapa pelukis Tanah Air. Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu turut mengkurasi beberapa lukisan tersebut. Salah satunya lukisan bergambar dirinya bersama banteng dan kue ulang tahun. Dia mengatakan merasa terhibur dengan lukisan tersebut lantaran banteng yang disimbolkan sebagai lambang partai itu tampak gemuk dan tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rano Karno, politikus PDIP yang mendampingi Megawati, melihat lukisan itu berkomentar bila ketua umum partainya itu sedang berperan sebagai kurator lukisan. Megawati lalu membalas komentar Wakil Gubernur Jakarta terpilih itu.
Dia berujar, jabatannya tetap sebagai ketua umum (ketum) partai banteng. Sebab, bila disebut sebagai kurator ada pihak yang ingin mengambil posisinya. "Kalau tahu saya begini, kan, berarti turun pangkat ya. Wah, pasti sudah ada deh yang mau mengambil," ucap Megawati sambil berkelakar.
Pernyataan serupa pernah dilontarkan Megawati pada Agustus tahun lalu saat mengumumkan sejumlah bakal calon kepala daerah yang diusung PDIP untuk pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Megawati menuturkan, seharusnya dia sudah pensiun karena sudah 77 tahun. Namun, dia ingin kembali menjadi ketua umum PDIP lantaran ada pihak yang ingin merebut partainya. “Saya ini barang antik, tahu enggak? Lho benar lah, umur 77 tahun. Kalau menurut dari peraturan, sudah pensiun,” ujar Megawati di hadapan kader-kadernya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Megawati melanjutkan, dia kembali diminta menjadi pemimpin partai oleh para kader PDIP. Presiden Indonesia ke-5 itu mengatakan pernah membahas permintaan tersebut kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. “Aku bilang sama Hasto, ‘Gue pikirin dulu ya, To (Hasto). Gue rasanya kepingin juga deh kumpul sama keluarga, ini disuruh jadi ketum lagi’,” ucap putri Presiden pertama Indonesia Sukarno itu.
Megawati mengatakan ada orang yang ingin merebut PDIP. “Aih gawat. Hehehe. Gile! Wartawan tulis. Gile! Dia enggak mengerti harga kehormatan,” ujarnya. Sikap Megawati pun berubah setelah tahu ada pihak yang ingin mengambil alih partai. Namun, dia tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud tersebut.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.