Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cara Menyelesaikan Konflik Sosial di Masyarakat

Ada beberapa cara menyelesaikan konflik sosial di masyarakat. Salah satunya adalah dengan mediasi. Berikut penjelasannya.

11 Desember 2023 | 15.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ada beberapa cara menyelesaikan konflik sosial di masyarakat. Salah satunya adalah dengan mediasi. Berikut penjelasannya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kehidupan masyarakat, terdapat beragam kelompok sosial. Keanekaragaman ini dapat menimbulkan konflik yang berpotensi mengganggu keteraturan hidup masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian yang baik untuk mengatasi setiap konflik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Karl Marx, konflik sosial adalah pertentangan kelas, di mana Masyarakat yang berada dalam konflik dikuasai oleh kelompok dominan. Adanya pihak yang lebih dominan muncul pihak yang berkuasa dengan pihak yang dikuasai. Kedua pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda atau bertentangan sehingga dapat menimbulkan konflik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, konflik sosial dapat muncul karena perbedaan antarindividu, perbedaan latar belakang kebudayaan dan perbedaan kepentingan antara individu dengan kelompok. 

Adapun Cara menyelesaikan konflik sosial di masyarakat dapat dilakukan dengan adanya resolusi konflik. Mengutip Modul Sosiologi Kelas XI Kemdikbud, berikut adalah berbagai cara menyelesaikan konflik sosial di masyarakat.

Cara Menyelesaikan Konflik di Masyarakat

1. Mediasi

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), mediasi diartikan sebagai usaha penyelesaian konflik oleh pihak ketiga tanpa memberikan keputusan yang bersifat mengikat. 

Pihak ketiga dalam mediasi bersifat netral dan tidak memihak salah satu pihak yang sedang berkonflik, melainkan berusaha untuk menyatukan dan meredam ketegangan antara kedua belah pihak yang bersengketa. 

Peran utama pihak ketiga adalah menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. Contoh dari mediasi adalah AMM (Aceh Monitoring Mission) berhasil mendamaikan konflik antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan Indonesia.

2. Konsiliasi

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), konsiliasi adalah usaha untuk mengatasi konflik dengan memanfaatkan lembaga-lembaga tertentu agar pihak-pihak yang berkonflik dapat berdiskusi mengenai persoalan yang dipertentangkan. 

Sebagai contoh, dalam suatu perusahaan terdapat perselisihan antara buruh dan pengusaha. Maka Departemen Tenaga Kerja mengorganisir pertemuan antara pihak buruh dan pengusaha untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat mencapai kesepakatan damai.

3. Negosiasi

Negosiasi adalah proses penawaran hingga akhirnya tercapai kata sepakat. Dalam penyelesaian konflik sosial di masyarakat, negosiasi juga dapat dijalankan sebagai metode penyelesaian. 

Negosiasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama untuk menyelesaikan perbedaan yang ada. 

Dalam proses negosiasi ini, pihak-pihak yang berselisih melakukan pembicaraan yang melibatkan tawar-menawar terkait syarat-syarat yang akan mengakhiri konflik tersebut.

4. Arbitrasi

Arbitrasi merupakan suatu upaya menyelesaikan konflik yang dilakukan melalui pihak ketiga dengan memberikan keputusan yang harus ditaati dan diterima oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik. 

Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau badan berwenang. Apabila tidak dapat menentukan  pihak ketiga, maka pemerintah akan menunjuk pengadilan sebagai pihak ketiga. 

5. Stalemate

Apabila kedua belah pihak memiliki kekuatan seimbang, kemudian berhenti pada suatu titik dan tidak saling menyerang, maka upaya ini disebut stalemate. 

Keadaan ini terjadi karena tidak mungkin bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan atau mundur. Sebagai contoh, adu senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin (1947–1991) atau ketegangan nuklir antara Korea Utara dan Korea Selatan.

6. Konversi

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), konversi (conversion) diartikan sebagai usaha penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan menerima pandangan atau pendapat dari pihak lain. 

Sebagai contoh, dalam suatu rapat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), terjadi perdebatan antara ketua dan wakil ketua OSIS. Ketua OSIS memutuskan untuk mengalah dan menerima pandangan dari wakil ketua OSIS, karena dianggap bahwa pandangan tersebut lebih bermanfaat untuk kemajuan organisasi.

7. Ajudikasi

Ajudikasi adalah suatu usaha penyelesaian konflik yang dilakukan melalui lembaga pengadilan. Dalam penyelesaian konflik menurut ajudikasi, proses tersebut melibatkan jalur hukum. 

Sebagai contoh, sengketa tanah antara warga masyarakat dan pengusaha yang diselesaikan melalui proses pengadilan.

RIZKI DEWI AYU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus