Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta pada Ahad, 18 Februari 2024. Pertemuan tersebut digelar hanya beberapa hari setelah Pemilu 2024 berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Persamuhan keduanya berlangsung tertutup. Surya Paloh, yang datang tanpa diiringi kendaraan pengawal kepolisian, berjumpa Jokowi selama lebih dari satu jam. Bos Media Group itu tiba sekitar jam 18.45 WIB dan baru meninggalkan kawasan Istana pada pukul 20.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Koran Tempo edisi Selasa, 20 Januari 2024, undangan makan malam diterima Surya Paloh ketika dia sedang berada di pulau pribadinya Kaliage, Kepulauan Seribu pada Ahad sore. Pertemuan antara Jokowi dengan Surya jadi pembicaraan publik. Sebab, Partai Nasdem mengusung pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara itu, putra sulung Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden nomor urut dua mendampingi Prabowo Subianto.
Tempo menghubungi salah seorang pejabat sekaligus kolega Jokowi yang mengetahui pertemuan keduanya. Sumber itu mengatakan Jokowi berpesan kepada Surya agar NasDem mau menerima hasil hitung cepat maupun hitung resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara ini, Prabowo-Gibran memang sedang unggul dalam penghitungan suara, baik hitung cepat maupun hitung resmi. Hingga pukul 08.00 WIB hari ini, mereka mendapat 58,62 persen suara dari total 72,05 persen suara yang sudah masuk.
Selain membahas keunggulan tersebut, Jokowi juga disebut membicarakan peluang partai Surya Paloh bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran. “Pertemuan itu juga membahas kemungkinan Nasdem bergabung dengan poros Prabowo-Gibran,” kata pejabat itu kepada Tempo pada Senin, 19 Februari 2024.
Menurut sumber itu, Nasdem adalah partai yang paling mungkin didekati saat ini melalui lobi politik dibandingkan partai-partai lain dari luar koalisi pendukung Prabowo Gibran.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengklaim pertemuan dirinya dengan Surya Paloh dilakukan karena dia ingin menjembatani semua pihak. "Saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai. Ya (jembatan) semuanya. saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata Jokowi usai peresmian Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.
Baca liputan lengkap Koran Tempo di sini.
SULTAN ABDURRAHMAN | ANDI ADAM FATURAHMAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA