Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur Jakarta Pramono Anung menceritakan momen awal ketika dia mencalonkan diri sebagai gubernur daerah khusus Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Dia menuturkan, saat mulai bersosialisasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta tidak ada yang mengenali sosok Pramono Anung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebabnya, selama menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono jarang tampil di ruang publik. “Saya berjaga di dapur presiden, mungkin hanya satu dua orang yang tahu saya,” ujar Pramono dalam sambutannya pada acara buka bersama Tim Sukses Pemenangan Pramono-Bang Doel di Jalan Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kala itu, Pramono mengatakan, semua orang hanya memanggil wakilnya, Rano Karno, dengan panggilan akrab “Bang Doel”. Dari momen tersebut, Pramono mulai sadar agar mulai tampil di depan publik. Sejak saat itu, Pramono mulai menambah frekuensinya untuk tampil di ruang publik dengan cara menerima wawancara dari sejumlah media. “Ternyata secara kolektif untuk mengingatkan publiknya menjadi cepat. Nggak sampai satu bulan saya merasa dari sepuluh orang, sudah ada enam hingga tujuh orang yang mulai tahu saya di KPU,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono memuji Rano Karno yang konsisten terhadap kesepakatan mereka. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno berkomitmen untuk tidak banyak mengomentari pasangan calon yang lain, yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. Menurut Pramono, pada masa Pilkada, dia dan Rano hanya perlu berfokus pada program-program yang mereka canangkan sendiri.
Dia mengatakan lawan politiknya dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024 cukup kuat. Pramono bersyukur timnya tidak pernah terpancing untuk mengomentari mereka. Komitmen ini cukup efektif untuk menjaga persepsi publik kepada mereka. “Syukur, kami semua dalam orkestrasi yang dilakukan dengan luar biasa,” ujar Pramono.
Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024, pasangan Pramono Anung-Rano Karno diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Mereka melawan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM)-Plus dan pasangan dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
KPU Jakarta menetapkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno menang dalam pemilihan gubernur Jakarta dengan perolehan suara 2.183.239 suara atau setara 50,07 persen dari total suara sah. Adapun lawan mereka pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memperoleh 459.230 atau 10 persen suara.