Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) adalah salah satu simbol pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, banyak peristiwa, khususnya aksi unjuk rasa, yang sering digelar di kawasan gedung DPR RI.
Peristiwa paling fenomenal adalah ketika mahasiswa pada 1998 menduduki gedung dengan bentuk kubah setengah lingkaran tersebut mengawali era reformasi. Dalam peristiwa ini, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus bergabung menduduki gedung DPR/MPR untuk mendesak Soeharto mundur. Aksi ini dilakukan setelah terjadinya penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998, yang membuat seluruh lapisan masyarakat Indonesia berduka dan marah.
Rangakain Peristiwa Fenomenal di Gedung DPR
Namun, selain peristiwa reformasi yang fenomenal, ada banyak peristiwa fenomenal lain yang terjadi di Gedung DPR. Dirangkum dari laman tempo.co, berikut diantaranya.
1. Tembakan di Ruang Kerja Anggota DPR
Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Wenny Warrouw, mengatakan telah terjadi penembakan di ruangannya di lantai 16 Gedung Nusantara I DPR pada hari ini, Senin, 15 Oktober 2018.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan penembakan itu terjadi sekitar pukul 14.35 . "Iya ada penembakan, saya sekarang di ruangan," kata Wenny ketika dihubungi.
Saat ada penembakan itu, Wenny mengatakan dia tengah berada di dalam ruangan bersama Pendeta Roring dan Ajun Komisaris Besar Polisi Ronald. Menurut dia, peluru meluncur melewati atas kepala Pendeta Roring dalam jarak sekitar 10 centimeter.
Selain di ruangan Wenny, penembakan terjadi di ruangan anggota Komisi Hukum, Bambang Heri Purnama. Ruangan politikus Partai Golkar dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan ini terletak di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR.
Dari keterangan pihak kepolisian, peluru tersebut berasal dari lapangan tembak yang tengah berlatih di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat.
2. Demonstrasi #ReformasiDikorupsi
Gelombang massa berdatangan ke depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa, 20 September 2019 untuk berdemonstrasi. Di antaranya adalah serikat buruh dan beberapa organisasi mahasiswa dari berbagai kampus.
Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu menyampaikan mosi tak percaya kepada DPR. Mosi ini disampaikan lantaran parlemen tak menggubris kritik masyarakat soal revisi UU KPK yang akhirnya disahkan DPR. Mereka merasa reformasi telah dikorupsi.
Mahasiswa juga mengkritik DPR yang seolah tutup telinga terhadap tuntutan penundaan pengesahan RKUHP. Selain itu, mahasiswa dan serikat buruh juga menuntut agar UU Omnibus Law dicabut. UU Cipta Kerja itu dianggap bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sehingga berpotensi merugikan kaum buruh.
3. Pengeroyokan Ade Armando
Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando dikeroyok oleh sejumlah orang saat menghadiri demo mahasiswa di depan Gedung MPR/DPR Senayan, Senin, 11 April 2022. Ade dikeroyok oleh massa sekitar pukul 16.00.
Sebelum dikeroyok, Ade terlihat berkeliling di sekitar area Senayan dari pukul 13.00. Tempo sempat berpapasan dengan Ade di depan Gedung TVRI. Saat itu, ia sedang ditemani oleh timnya dan terlihat membawa kamera.
Setelah kejadian itu, Ade terlihat dibawa oleh seseorang yang berusaha mengamankannya dari kemarahan massa non-mahasiswa. Namun bukannya selamat, Ade justru semakin dikerubungi oleh warga.
Ade Armando yang sudah babak belur, kemudian diselamatkan oleh beberapa polisi berpakaian preman. Ia dibopong masuk ke dalam Gedung DPR RI melalui gerbang kecil di bagian depan untuk kemudian mendapat perawatan.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.