Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Acara PKS, Anies Baswedan Singgung soal Estafet Kepemimpinan dan Tujuan Bernegara

Anies Baswedan menyebut estafet kepemimpinan ke depan tidak melulu berbicara mengenai keberlanjutan atau tidak, melainkan soal mencapai tujuan negara

31 Mei 2023 | 07.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Jl Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Koalisi Perubahan menyatakan tetap optimis dan solid menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan menyinggung ihwal perubahan dan keberlanjutan kala menyampaikan pidato dalam acara Konsolidasi Nasional Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Pimpinan DPRD di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 30 Mei 2023. Anies mengingatkan bahwa estafet kepemimpinan ke depan tidak melulu berbicara mengenai keberlanjutan atau tidak, melainkan soal mencapai tujuan bernegara.

“Jadi ini bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan yang dikerjakan kemarin. Ini soal mencapai tujuan bernegara. Tujuan kita mencapai itu,” kata bacapres usungan Koalisi Perubahan ini di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies berpesan kepada yang bertugas saat ini untuk tidak khawatir. Sebab, kata dia, tugas yang diemban akan segera usai pada 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bagi yang sekarang sedang bertugas, jangan pernah khawatir. Karena memang tugasnya akan selesai, itu adalah proses 5 tahunan,” kata Anies.

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, pesta rakyat yang digelar 5 tahun sekali turut jadi momen untuk berhenti sebentar dan melakukan refleksi. Momen ini, kata dia, hendaknya dimanfaatkan untuk menengok ke belakang dan memperhatikan jika arah bangsa sudah sesuai tujuan dan cita-cita di awal kemerdekaan.

Anies mengatakan jika arah bangsa ini melenceng, maka mesti diluruskan. Caranya, kata dia, dengan menghadirkan keadilan di tengah masyarakat.

Anies kerap disebut-sebut sebagai antitesa Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebelumnya kerap mengkritik Anies sebagai sosok yang bertolak belakang dengan Jokowi berkaca dari program yang dijalankan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Usai tetapkan bacapres, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung melontarkan narasi kepemimpinan yang berkelanjutan usai dideklarasikan sebagai bakal capres PDIP. Ia menyatakan bakal berkomitmen meneruskan program-program yang telah dimulai Jokowi.

"Terobosan-terobosan yang diberikan Pak Jokowi, mesti dilanjutkan. Hanya kami yang terus berkomitmen lanjutkan itu," kata Ganjar. 

Presiden Jokowi mengapresiasi keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menunjuk Ganjar sebagai capres. Ia turut memuji Ganjar sebagai sosok yang dekat dengan rakyat.

"Pak Ganjar ini adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah dan sangat ideologis. Saya ingin menegaskan bahwa suksesi kepemimpinan nasional secara demokratis adalah keharusan sesuai perintah UUD kita," ujar Jokowi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus