Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ternate - Pos Pemantau dan pengamatan Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meminta masyarakat untuk tidak mendekati kawah hingga radius 3 kilometer. Hal ini sebabkan, aktivitas gunung Dukono terpantau dua kali terjadi letusan mengeluarkan asap putih dan kelabu berketinggian 600 meter dengan status gunung waspada level II
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut petugas Pos Pengamatan Gunungapi Dukono Bambang Sugiono, kondisi gunung saat ini terlihat berawan dan mendung, suhu udara 25-30 derajat celcius dengan tingkat kelembaban udara 83-84 persen. Secara visual gunung kebanyakan tertutup kabut, namun asap dapat dilihat condong ke selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara secara kegempaan Gunung Dukono terjadi 2 kali letusan dengan amplitudo 4-20 milimeter berdurasi 36.49-39.37 detik dan 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 5 millimeter durasi 25.44 detik, serta gempa 2 kali tektonik lokal dengan amplitudo 5-14 millimeter durasi 27.33-34.56 detik. Ada juga 11 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 4-34 millimeter durasi 56.93-116.29 detik.
“Jadi mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu maka kami merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker dan penutup hidung,”kata Bambang dalam laporannya yang diterima Tempo Selasa, 7 Mei 2024.
Gunung Dukono merupakan satu dari tiga gunung api di daratan pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng gunung Dukono. Pada Februari 2024 gunung Dukono memuntahkan abu vulkanik.