Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dua Seteru Berebut Beringin

Bursa calon Ketua Umum Golkar mulai mengerucut ke Setya Novanto dan Ade Komarudin. Dukungan Aburizal Bakrie dinilai bakal menentukan.

25 April 2016 | 00.00 WIB

Dua Seteru Berebut Beringin
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TIGA calon Ketua Umum Partai Golkar telah minta restu Akbar Tandjung. Mereka adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin, dan anggota DPR, Airlangga Hartarto. Dalam waktu berbeda, mereka bertandang ke rumah mantan Ketua Umum Golkar itu di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka perlu sowan karena Akbar masih punya pengaruh di partai beringin. Apalagi pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa Golkar, yang agenda utamanya memilih ketua umum, kian dekat. Musyawarah akan berlangsung pada 23-25 Mei mendatang di Bali. Musyawarah digelar setelah kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono rujuk. Hampir dua tahun dua kubu ini berseberangan. Menanggapi sejumlah calon yang memohon dukungan kepadanya, Akbar mengatakan, "Saya hanya tanya persiapan mereka."

Selain tiga orang yang berkunjung ke rumah Akbar itu, sederet nama meramaikan bursa kandidat orang nomor satu di Golkar. Di antaranya mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, dan anggota DPR, Aziz Syamsuddin. Semua calon telah menggalang dukungan ke pengurus Golkar daerah sebagai pemilik suara.

Menurut beberapa kader Golkar, meski muncul sekian nama, elite partai dan pengurus daerah condong kepada dua calon: Setya dan Ade. "Dua nama itu paling kuat," kata seorang kader. Sudah lama Setya dan Ade tak akur. Dua orang ini tukar guling posisi menyusul Setya terlibat skandal "Papa Minta Saham". Setya, yang semula Ketua DPR, digantikan Ade, yang sebelumnya Ketua Fraksi Golkar. Sebaliknya, Setya menduduki posisi ketua fraksi yang ditinggalkan Ade.

Setya dianggap punya bekal bagus lantaran disokong Aburizal. Menurut seorang politikus Golkar, Aburizal mendukung tiga nama, yaitu Setya, Idrus, dan Aziz. "Ketiganya orang dekat Aburizal," ujarnya. Sejumlah kader Golkar mengatakan Aburizal telah memperkenalkan tiga calon itu kepada ketua-ketua dewan pimpinan daerah tingkat I Golkar yang loyal kepadanya. Posisi ketua DPD I penting karena setidaknya bisa menggaet setengah dari jumlah DPD tingkat II di wilayah masing-masing.

Melalui politikus Golkar, Nurdin Halid, Aburizal meminta 29 dari total 34 ketua DPD I Golkar bertemu dengan tiga calon tersebut di rumah Nurdin di Cibubur, Rabu tiga pekan lalu. Menurut seorang peserta pertemuan, di hadapan pengurus daerah itu, Setya, Idrus, dan Aziz memaparkan visi dan misi. Di ujung pertemuan, pengurus daerah diminta menunggu arahan Aburizal. Seorang kader mengatakan pilihan Aburizal bakal jatuh ke Setya. Sebab, Setya dinilai kuat pendanaannya dan mampu berkomunikasi baik dengan pemerintah.

Ketua Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae membenarkan adanya pertemuan di rumah Nurdin. Tapi, kata dia, pertemuan itu bertujuan agar tiga calon bersatu. "Jangan bersaing," ujarnya. Adapun Nurdin Halid enggan berkomentar. "Saya enggak mau bicara yang sudah lewat." Seperti Nurdin, Setya bungkam ihwal dukungan Aburizal.

Rival Setya, Ade Komarudin, juga terus bergerak mendulang suara. Beberapa kader Golkar mengatakan Ade "memanfaatkan" jabatannya untuk mengambil hati kader di daerah. Salah satunya: mencitrakan diri dekat dengan presiden. "Kader daerah suka dengan mereka yang dekat kekuasaan," ujar seorang kader.

Sayangnya, Ade lemah dukungan dari elite partai. Seorang politikus Golkar menyatakan Ade kurang menjalin komunikasi politik yang baik dengan elite Golkar. Mendapat tudingan ini, Ade pun segera bermanuver. Pada Kamis dua pekan lalu, ia mengunjungi mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Lima hari sebelumnya, Ade menemui Akbar. Pada Rabu pekan lalu, Ade menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Saya minta arahan dan doa restu," katanya.

Prihandoko, Amirullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus