Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Elite Demokrat Minta Kader Terima Kekalahan di Pilkada Jakarta

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai partainya perlu berlapang dada menerima kekalahan di pilkada Jakarta 2024.

11 Desember 2024 | 13.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rachland Nashidik. Twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai partainya perlu berlapang dada menerima kekalahan dalam pilkada Jakarta 2024. Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paslon nomor urut 1 itu kalah dalam laga pilkada yang berlangsung pada 27 November 2024. Ridwan Kamil-Suswono hanya meraup 1.718.160 suara, tertinggal dari rivalnya Pramono Anung-Rano Karno yang mendapatkan 2.183.239 suara dari total 4.714.393 suara sah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Demokrat, setidaknya Demokrat, perlu mengikuti teladan Ketua Umum @AgusYudhoyono dalam pilkada DKI 2017. AHY dengan ksatria memberi concession speech, tegar mengakui kekalahan, bahkan pada tahapan quick count. Demokrasi yang sehat butuh jiwa yang lapang," tulis Rachland melalui akun X pribadinya @rachlannashidik pada Selasa, 10 Desember 2024 pukul 22.55 WIB.

Rachland mengatakan, dia tak punya kapasitas untuk menyetujui ataupun menolak keputusan Ridwan Kamil-Suswono menggugat hasil pilkada. Keputusan itu, kata dia, merupakan langkah yang diambil oleh paslon yang keduanya bukan kader Demokrat.

"Saya hanya mengirim pesan pada kader Demokrat bahwa menerima kekalahan adalah bagian yang terhormat dalam demokrasi yang sehat," katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 11 Desember 2024. 

Rachland tak menampik bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono beserta tim sudah bekerja keras dengan sebaik-baiknya agar bisa menang. Namun, menurut dia, semua itu tak selalu berbuah kemenangan.

"Tapi seperti sering diingatkan Pak SBY, 'Sometimes we win, sometimes we learn'," katanya. 

Dia mengingatkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah menetapkan siapa pemenang pilkada Jakarta, yakni Pramono-Rano. Rachland menilai, partainya perlu cerdas dan bijaksana dalam mengambil sikap.

"Ketua Harian Partai Gerindra juga saya lihat sudah menyatakan menghormati hasil KPU. Kader Demokrat perlu tunduk pada etika politik dan cerdas-arif membaca gelagat," tutur Rachland. 

Sebelumnya, KPU Jakarta telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara dalam pilkada Jakarta 2024. Berdasarkan penetapan KPU terhadap hasil rekapitulasi tingkat provinsi, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno menduduki posisi teratas dengan perolehan 2.183.239 suara.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, berita acara dan sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta tahun 2024 saya nyatakan sah,” kata Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata, di Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, pada Ahad, 8 Desember 2024.

Pramono-Rano meraup total 2.183.239 suara atau 50,07 persen dari total 4.714.393 suara sah. Sementara itu, rivalnya nomor urut 2 yakni Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 suara. Terakhir, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 459.230 suara. Dengan perolehan tersebut, Pramono-Rano bisa menang satu putaran. 

Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus