Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Esok Pilkada Jakarta, Berikut Catatan Blunder Selama Kampanye Pilkada

Tak hanya itu, beberapa paslon Pilkada Jakarta seperti Ridwan Kamil, Suswono, dan Pramono Anung sempat blunder karena salah berkelakar selama kampanye

26 November 2024 | 22.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Esok Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta digelar. Pilkada DKI ini diikuti tiga pasangan calon, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dengan nomor 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) nomor 2, dan Pramono Anung-Rano Karno nomor 3 (Pram-Doel).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga paslon ini tidak hanya membawa pengalaman dan rekam jejak yang beragam, tetapi juga visi dan misi yang mencerminkan prioritas masing-masing untuk membangun ibu kota.

Tak hanya itu, beberapa paslon seperti Ridwan Kamil, Suswono, dan Pramono Anung sempat blunder karena salah berkelakar selama kampanye. Pernyataan itu menuai kecaman hingga perlu klarifikasi.

1. Ridwan Kamil

Ridwan Kamil sempat berkelakar janda akan disantuni oleh politikus Gerindra Habiburokhman. "Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir batin oleh Bang Ali Lubis akan diberi sembako oleh Bang Adnan, dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Ryan," kata Ridwan Kamil di depan massa kampanye pada di Jakarta Timur pada 16 November 2024.

Sontak, pernyataan bernada kelakar itu menuai kecaman dari banyak netizen di beberapa media sosial karena dinilai merendahkan martabat perempuan.

Ridwan Kamil menyampaikan permohonan maaf sehari sebelum kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu pekan lalu. “Saya menghaturkan mohon maaf karena manusia memang gudangnya khilaf dan salah ya. Tapi, pemilihan diksinya mungkin kurang pas, situasi yang intens, apa pun itu, saya haturkan permohonan maaf lahir batin tidak bermaksud, mudah mudahan bisa diterima permohonan maafnya,” kata Ridwan Kamil saat sowan ke Pondok Pesantren Darul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 22 November 2024.

2. Suswono

Suswono melontarkan guyonan soal janda kaya di Jakarta menikahi pria muda yang masih menganggur di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Saat itu, Suswono menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusung oleh paslon RIDO akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin. Lalu direspons, bagaimana dengan janda kaya. Suswono pun menyebut agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran.

Ia mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Siti Khadijah. "Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu," ujar Suswono.

Pernyataan Suswono pun berkembang menjadi polemik. Melalui keterangan tertulisnya pada Senin malam, 28 Oktober 2024, Suswono meminta maaf dan menyatakan candaannya tersebut kurang tepat dan tidak bijaksana. “Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya,” ujar Suswono.

3. Pramono Anung

Pramono Anung berjanji akan membuat jalur sepeda layang jika menang dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. "Kami lagi memikirkan di tempat tempat tertentu, seperti di Bangkok, kemudian di Korea, Jepang, ada jalur sepeda elevated yang di atas, dibuat loop,“ ucap Pramono saat berada di kawasan SCBD, Jakarta, pada Sabtu, 14 September 2024. 

Namun demikian, janji Pramono itu mendapat catatan dari Pembina Asosiasi BMX Indonesia, Poetoet Soedarjanto. "Jika mau membenahi jalur sepeda, sebaiknya ya yang dapat mengakomodasi semuanya. Semisal jalur sepeda untuk rekreasi dan utilitas. Kalau saya baca dari media, nampaknya pak Pramono hanya bicara soal bersepeda sebagai sarana olahraga ya," kata Poetoet saat dihubungi Tempo, Minggu, 15 September 2024.

Mantan ketua komunitas Bike to Work ini juga menilai bahwa Pramono hendaknya menjadikan jalur sepeda sebagai moda transportasi publik, demi mengurangi kemacetan. "Singkatnya, solusi kemacetan itu, kembangkan transportasi umum, fasilitas pejalan kaki dan sepeda. Bagi mereka yang mampu bersepeda jauh, ya bisa langsung ke tujuan, Maka dibutuhkan jalur sepeda yang proper," kata Poetoet kepada Tempo, Minggu, 15 September 2024.

KHUMAR MAHENDRA | ANANDA RIDHO SULISTYA | NI MADE SUKMASARI | ALIF ILHAM FAJRIADI | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor: Bawaslu Sebut Tiga Pihak Telah Melaporkan Maruarar Sirait Soal Dugaan Pernyataan Berbau SARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus