Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ganjar Pranowo mengaku melakukan komunikasi secara intens dengan Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Mahfud MD dalam Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komunikasi ini wajar terjadi mengingat mereka merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Ganjar merupakan lulusan Fakultas Hukum, Anies Baswedan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Cak Imin lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Mahfud MD lulusan Fakultas Sastra dan Kebudayaan Jusursan Sastra Arab. Bahkan, Mahfud juga menempuh Pascasarjana Ilmu Politik dan Doktoral Ilmu Hukum Tata Negara di UGM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kagama
Mengacu laman resmi kagama.id, Kagama merupakan organisasi terpelajar berbasis alumni UGM, perguruan tinggi pertama yang lahir usai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ikatan alumni ini mulai digagas sejak 1956 oleh para alumni pertama UGM. Gagasan awal dibentuknya organisasi adalah untuk memberikan peran dalam mencari solusi permasalahan bangsa yang kala itu sengsara dalam berbagai aspek kehidupan.
Setelah melalui berbagai pertemuan yang menghadirkan alumni berbagai fakultas, dalam Dies Natalis UGM 1958, Ir Suwarno bersama panitia Dies Natalis Dewan Mahasiswa UGM mengambil langkah pertama memprakarsai Kagama. Mereka lebih dahulu menyelenggarakan musyawarah para alumnus UGM pertama dari berbagai kota pada 18 Desember 1958 di Yogyakarta. Berdasarkan musyawarah tersebut, Kagama lahir sebagai organisasi alumni UGM.
Kagama mempunyai visi dan misi yang berhubungan erat dengan cita-cita UGM. Kagama lahir sebagai organisasi cerdik dan pandai berbasis alumni perguruan tinggi yang dikelola dengan standar organisasi modern inovatif dan unggul. Kagama juga selalu mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa sesuai Pancasila. Sampai pada 2001, terdapat tradisi atau konvensi bahwa Rektor UGM ex-officio akan selalu menjadi Ketua Umum PP Kagama.
Namun, dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Kagama pada Juli 2001 di Balikpapan, lahir inisiatif mengubah sistem sehingga Ketua Umum PP Kagama tidak harus Rektor UGM. Selain itu, munas tersebut juga menyepakati transisi dibentuknya Ketua Harian.
Selama perjalanannya, Kagama melakukan kontribusi secara nyata kepada masyarakat dan negara selaras dengan nilai-nilai ke-UGM-an, kemandirian, kepimpinan, dan komitmen kebangsaan yang berakar serta menjulang.
Kagama pun dapat menjadi pelopor pelestarian kebudayaan bangsa Indonesia agar masyarakat menjadi insan berbudi luhur dan berwawasan kebangsaan. Lalu, ketika revolusi industri generasi 4.0 tiba, Kagama melakukan perubahan besar melalui transformasi organisasi modern. Menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat di tengah era teknologi disruptif ini, Kagama mengoptimalisasi peran alumni.
Kagama memiliki anggota yang terdiri dari sekitar 500.000 orang dari berbagai disiplin ilmu di berbagai fakultas UGM. Sampai saat ini, Kagama masih menguatkan kolaborasi antara alumni, pengabdian masyarakat, dan kontribusi terkait kebijakan pemerintah.
Saat ini, untuk periode 2019-2024, Kagama dipimpin oleh Ganjar Pranowo selaku ketua umum berdasarkan aklamasi sidang pleno Munas ke XIII. Ganjar pun menjadi sebagai Ketua Umum Kagama dua periode berturut-turut.
RACHEL FARAHDIBA R | YOLANDA AGNE | KAKAK INDRA PURNAMA | ANDIKA DWI