Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Haedar Kenang Alasan Soekarno Jadi Anggota Muhammadiyah di Hadapan Megawati

Haedar Nashir mengenang Soekarno yang menjadi anggota Muhammadiyah dan teman dari pendiri organisasi tersebut, K.H Ahmad Dahlan.

22 Februari 2023 | 14.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri yang hadir di acara Muktamar ke-18 Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu, 22 Februari 2023. Haedar mengingatkan kembali bahwa Megawati bukanlah orang lain dan telah menjadi bagian dari keluarga besar organisasi Islam kedua terbesar di Indonesia tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalian tahu ayahandanya adalah Bung Karno, ibunya Ibu Fatmawati, Bung Karno adalah anggota resmi Muhammadiyah," kata Haedar dalam sambutannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tahun 1938-1942 sewaktu di Bengkulu, beliau (Bung Karno atau Soekarno) resmi menjadi pimpinan Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah." Rangkaian memori yang disampaikan Haedar membuat Megawati yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampak mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat.

Tahun 1962, Haedar bercerita bahwa Soekarno juga menutup Muktamar Setengah Abad Muhammadiyah. Soekarno kala itu, kata Haedar, menyampaikan bahwa dirinya semakin lama semakin cinta dengan Muhammadiyah.

"Bahkan dia menyampaikan, yang saya sesalkan kenapa setelah saya jadi presiden, saya tidak pernah ditarik iuran anggota Muhammadiyah," kata Haedar menirukan pidato Soekarno saat itu.

Singgung pertemuan Soekarno dengan pendiri Muhammadiyah

Soekarno kala itu, masih menurut Haedar, juga bercerita soal pertemuannya dengan Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, di rumah pimpinan Sarekat Islam H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya, Jawa Timur. Ahmad Dahlan disebut sebagai sosok yang mengajarkan agama Islam kepada Soekarno muda, saat itu masih berusia 18 tahun.

"Sampai dia mengatakan saya masuk Muhammadiyah karena sesuai alam pikiran saya, yaitu Islam Progresif, Islam Berkemajuan," ucap Haedar, menirukan kata-kata Soekarno.
 
Selain ke Megawati, Haedar juta berterima kasih ke Jokowi yang sudah menaruh perhatian khusus pada Pemuda Muhammadiyah.

"Pak Presiden termasuk presiden yang paling sering menghadiri acara Muhammadiyah dan berkunjung ke Menteng Raya 62 (Kantor Muhammadiyah di Jakarta)," ujar Haedar.

Haedar lalu mengutip lagi pujian Jokowi ke Muhammadiyah saat Milad ke-108.

"Beliau (Jokowi) mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah anugerah Tuhan untuk bangsa Indonesia," kata dia.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus