Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PDIP merayakan HUT PDIP ke-51, pada Rabu, 10 Januari 2023. PDIP merupakan cikal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Sukarno pada 4 Juli 1927. Dalam perkembangannya, PNI bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Partai Kristen Indonesia, dan Partai Katolik. Gabungan partai ini dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengacu pdiperjuanganlampung.id, PDI berubah nama menjadi PDIP atas usulan Megawati Soekarnoputri yang dideklarasikan pada 14 Februari 1999. Tidak hanya Megawati, terdapat beberapa tokoh lainnya yang menjadi tokoh awal pendiri PDIP sebagai berikut, yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kwik Kian Gie
Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Pati, Jawa Tengah. Pada 1987, ia terjun dalam dunia politik bergabung dengan PDI di bawah pimpinan Soerjadi. Saat Megawati menjadi Ketum PDIP, ia diangkat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan aktif dalam tim Badan Penelitian dan Pengembangan partai. Selain itu, ia juga pernah diangkat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Bahkan, ia pernah menentang rencana Megawati menerbitkan instruksi presiden tentang release and discharge.
Sophan Sophiaan. TEMPO
Sophan Sophiaan
Dilansir p2k.unkris.ac.id, Sophan Sophian lahir pada 26 April 1944 di Makassar. Ia memulai karier politik sebagai anggota DPR Orde Baru fraksi PDI. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR. Bahkan pada 2004, Gus Dur dan Sophan pernah digadang menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Empat tahun kemudian, bintang film Widuri Kekasihku ini meninggal dunia karena kecelakaan motor ketika Touring Merah Putih memperingati 100 tahun kebangkitan nasional.
Mangara Siahaan
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, Mangara adalah saksi sejarah Megawati pada awal keputusannya terjun ke politik praktis, masuk PDI hingga turbulensi politik di masa orde baru. Pria kelahiran 19 April 1947 di Pematang Siantar ini adalah tangan kanan dan sahabat Megawati yang meyakininya akan memiliki agenda dan mimpi ketika terjun dalam dunia politik. Lalu, pada 3 Juni 2016, Mangara tutup usia setelah sepekan dirawat karena Myelodysplastic Syndrome.
Eros Djarot
Pemilik nama lengkap Soegeng Rahardjo Djarot ini lahir pada 22 Juli 1950 di Rangkasbitung yang merupakan pendiri Litbang PDIP. Namun, ia hengkang dengan mendirikan Partai Nasionalisme Bung Karno sekaligus menjadi ketua umum. Pada Pemilu 2004, ia mengajak rakyat tidak memilih Partai Golkar dan tidak menyetujui Megawati sebagai Ketum PDIP dua periode. Perihal kondisi politik dan ekonomi negara sekarang, ia menegaskan, Megawati tak layak lagi memimpin pemerintahan.
Sabam Sirait
Sabam Sirait yang lahir pada 13 Oktober 1936 di Tanjungbalai, Sumatera Utara ini aktif dalam dunia politik sejak 1960-an. Ia sempat menjadi pejabat Sekjen Parkindo. Ia pun turut terlibat melakukan penggabungan menjadi PDI. Ia menjabat sebagai Sekjen PDI dan berkontribusi mendirikan PDIP. Sejak saat itu, ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP hingga 2008. Lalu, pada 29 September 2021, ia meninggal dunia ketika berusia 85 tahun.
Panda Nababan
Panda Nababan lahir pada 13 Desember 1959 di Desa Purbatua, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Karier politik Panda dimulai ketika bergabung dengan PDI pada 1993. Ia pernah menjadi Ketua DPD PDI Sumatera Utara. Setelah perubahan nama menjadi PDIP, ia berperan sebagai politisi senior partai. Selain itu, ia pernah menduduki jabatan lain, seperti Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawasan PDIP serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
RACHEL FARAHDIBA R | PUTRI SAFIRA PITALOKA | WIDIARSI AGUSTINA | NAOMY A. NUGRAHENI | BUDIARTI UTAMI PUTRI | HENDRIK KHOIRUL MUHID I SDA