Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Analisis sementara, berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini adanya pusat tekanan rendan (1008 hPa) di Laut China Selatan dan pusat tekanan rendah LPA (998 hPa) di Laut Timur," ujar Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi BMKG Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle di Manado, Jumat 22 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi ini, sebut dia, membentuk sirkulasi siklonal menyebabkan pola gradien angin di Sulut yaitu konvergensi massa udara/pertemuan massa udara di wilayah ini. Massa udara yang bertemu di Sulut merupakan massa udara basah yang terbawa dari Samudera Pasifik sebelah barat.
Teridentifikasi labilitas atmosfer (pengamatan udara atas) pada jam 00 UTC memiliki indeks-indeks labilitas yang kuat dan memiliki energi besar untuk mendukung terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di wilayah Sulut khususnya Kota Manado dan sekitarnya.
Baca: BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
Ben menambahkan kelembaban udara di lapisan 850mb = 80 persen, 700mb = 80 persen dan 500 mb = 100 persen yang menunjukkan kelembapan udara dari lapisan bawah hingga lapisan atas sangat basah sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan CB di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota itu.
"Kondisi atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dalam durasi waktu yang lama," jelasnya.
BMKG memutakhirkan peringatan dini cuaca ekstrem pukul 22.35 Wita pada banjir Manado, berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Minahasa (seluruh wilayah), Kabupaten Bolaang Mongondow (bagian utara), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (bagian timur).