Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, yang bersebelahan dengan Kota Manado, di Sulawesi Utara. Kepala negara pun mengenang momen banjir Manado yang menewaskan belasan warga beberapa tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ingat 2014 Manado pernah banjir bandang," kata Jokowi saat peresmian di Minahasa Utara, Kamis, 19 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyebut bendungan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014. Bendungan dibangun dengan biaya Rp 1,9 triliun, kapasitas tampung 26 juta meter kubik, dan luas genangan 157 hektare.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut bendungan ini bisa mengairi lahan pertanian dan sumber pembangkit listrik. Menurut dia, pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang menghasilkan tenaga 2 x 0,7 Megawatt bisa dibangun di sini. "Meskipun kecil tapi bisa jadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro," ujarnya.
Lalu fungsi utamanya yaitu untuk mengurangi banjir di Manado. "Karena ini berada di atas Manado, sehingga kalau ndak dihentikan di sini, airnya bisa lari dan bisa menyebabkan Manado banjir," kata Jokowi, yang pada Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 selalu menang di Sulawesi Utara.
Sebelumnya pada 2014, wilayah Manado dan sekitarnya telah dilanda banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 18 korban. Ini merupakan banjir yang terbesar dalam 14 tahun terakhir.
Kala itu, ketinggian banjir di beberapa tempat melebihi atap rumah, mencapai sekitar 3 sampai 4 meter atau 3 kali lebih tinggi dibanding genangan yang pernah terjadi sejak banjir terakhir yang terjadi pada tahun 2000.
Air datang dari lima sungai besar yang meluap secara bersamaan mengakibatkan sekitar 40 ribu warga mengungsi.