Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Delapan partai politik pengusung Benny Laos dan Sarbin Sehe, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, sudah menggelar rapat untuk membahas pengganti Benny Laos yang meninggal akibat kecelekaan speedboat. Kedelapan partai politik tersebut mengusulkan Sherly Tjoanda, istri Benny, sebagai pengganti Benny Laos di pemilihan kepala daerah Maluku Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil rapat diikuti delapan pimpinan partai koalisi telah sepakat untuk mendorong Sherly Tjoanda, merupakan istri mendiang Benny Laos, menggantikan suaminya sebagai calon gubernur Malut berpasangan dengan Sarbin Sehe," kata Muksin Amrin, juru bicara pasangan calon Benny-Sarbin, Ahad, 13 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muksin menjelaskan alasan sehingga mengusulkan Sherly Tjoanda sebagai calon gubernur pengganti Benny Laos. Ia mengatakan, Sherly diusulkan agar perjuangan mendiang suaminya untuk mensejahterakan masyarakat bisa terwujud.
"Memang kami telah bulat usulkan nama Sherly Tjoanda menggantikan suaminya. Tetapi ada skema lainnya kalau istrinya tidak bersedia. Tentu harus ada nama lain yang diusulkan karena waktu yang diberikan sangat terbatas," ujar Muksin.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maluku Utara ini mengatakan pihaknya akan menemui Sherly Tjoanda, Selasa besok. Mereka hendak mengetahui secara langsung kesediaan Sherly Tjoanda untuk menjadi calon gubernur Maluku Utara.
Ia melanjutkan, jika Sherly Tjoanda bersedia menjadi calon gubernur, maka seluruh syarat, termasuk formulir dukungan partai politik yaitu B1.KWK akan diusulkan untuk diterbitkan. "Kami targetkan pekan ini telah tuntas proses pengganti cagub Malut karena keluarga almarhum juga berada di Jakarta. Jadi, proses pengusulannya akan lebih mudah," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Benny Laos meninggal akibat insiden kebakaran speedboat Bella 72 di Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu lalu. Benny Laos sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bobong sebelum meninggal.
Penumpang speedboat tersebut sebanyak 72 orang. Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Maluku Utara mengatakan enam orang penumpang speedboat tersebut meninggal, termasuk Benny Laos.
Komisioner KPU Maluku Utara, Reni Sarifuddin Banjar, merespons insiden tersebut. Ia mengatakan sampai saat ini surat suara untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara belum dicetak.
"Dari informasi yang diperoleh dari perusahaan percetakan, surat suara untuk paslon gubernur dan wakil gubernur Malut belum cetak, hanya surat suara bagi tuna netra terlanjur dicetak dan KPU telah meminta untuk dibatalkan proses pencetakannya," kata Reni.
Ia mengatakan sesuai dengan Peraturan KPU, KPU Maluku Utara akan menunggu koalisi partai politik pengusul Benny Laos dan Sarbin Sehe untuk memberitahukan secara resmi tentang kematian calon gubernur. Pemberitahuan itu harus dibuktikan dengan akte kematian Benny Laos.
"Kami sudah menggelar rapat pleno membahas meninggalnya cagub Benny Laos dan sesuai ketentuan yang diatur melalui Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan, memang mengatur adanya penggantian calon apabila ada calon yang berhalangan tetap, seperti meninggal dunia," ujar Reni.
Pilihan Editor: Gerakan Memenangkan Kotak Kosong