Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Berita Tempo Plus

Bara di Kuil Krishna

Para pengikut Hare Krishna di Bali mendapat intimidasi. Didukung oleh Gubernur I Wayan Koster.

5 Juni 2021 | 00.00 WIB

Pelepasan spanduk yang berisi pernyataan penutupan Ashram ISKCON, Sri Jagatnatha Gourangga, di Jalan Tukad Balian, Denpasar, Kelurahan Sidakarya, Denpasar, Bali, 17 Mei 2021. Istimewa
Perbesar
Pelepasan spanduk yang berisi pernyataan penutupan Ashram ISKCON, Sri Jagatnatha Gourangga, di Jalan Tukad Balian, Denpasar, Kelurahan Sidakarya, Denpasar, Bali, 17 Mei 2021. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Tekanan terhadap kelompok Hare Krishna di Bali kian menguat.

  • Gubernur Bali I Wayan Koster mendukung penutupan ashram sampradaya yang dianggap menyimpang.

  • Para penganut Hare Krishna semakin ketakutan untuk beribadah.

PAPAN besar bergambar Dewa Krishna, salah satu dewa yang dipuja umat Hindu, terpancang di depan rumah di Jalan Tukad Balian Nomor 108X Denpasar, Kelurahan Sidakarya, Denpasar Selatan, Kamis, 3 Juni lalu. Di bawahnya terpampang nama organisasi International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) atau Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna. Inilah salah satu pasraman atau lembaga pendidikan sekaligus ashram atau tempat beribadah para pengikut Hare Krishna, aliran Hindu yang memuja Dewa Krishna dan penjelmaannya sebagai wujud Tuhan.

Baca: Satu Hindu Beda Tafsir

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus