Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jet Tempur F-16 TNI AU Usir 2 Pesawat Asing di Natuna

Dua jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin berhasil mengusir dua pesawat asing tak dikenal di Natuna.

5 Oktober 2018 | 14.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat tempur F-16 TNI AU melakukan manuver udara dalam rangka kegiatan latihan gladi bersih, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, 7 April 2017. Gladi Bersih ini dilaksanakan menjelang peringatan HUT TNI AU ke-71 dan Bulan Dirgantara 2017 yang akan dilaksanakan pada 9 April mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin berhasil mengusir dua pesawat asing tak dikenal yang teridentifikasi sebagai pesawat tempur dan melanggar batas udara wilayah Indonesia, tepatnya di Kepulauan Natuna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka di Pekanbaru, Riau mengatakan insiden tersebut terjadi pada Kamis sore, 4 Oktober 2018.

"Pesawat tidak dikenal masuk, tanpa identitas sehingga kita kerahkan dua unit F-16 untuk menyergap," kata Ronny usai Upacara Peringatan HUT Ke-73 TNI di Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau Jumat 5 Otkober 2018.

Ronny menjelaskan informasi adanya dua pesawat asing yang masuk ke wilayah udara Indonesia tersebut, awalnya diterima oleh Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas). Laporan itu menyebutkan adanya dua pesawat asing yang terpantau berada di ketinggian 15.000 meter memasuki wilayah udara Natuna sore kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.

Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan pangkalan militer terdekat dan satu-satunya pangkalan militer tipe A dengan diperkuat dua Skuadron 12 dan 16 itu langsung menerbangkan dua jet tempur F-16 "Fighting Falcon" ke Natuna. Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk manuver dan melakukan "scramble" (perebutan wilayah) di langit Natuna.

"Kita 'airbone' kan dua F-16, ada sasaran di atas Natuna. Begitu kita 'airbone' sampai di sana, (ditemukan) ada dua pesawat asing yang sesuai laporan dari Pangkohanudnas," ujarnya.

Namun, lanjutnya, kedua pesawat asing yang belum diketahui asalnya itu langsung pergi seketika dua F-16 "fighting falcon" TNI AU mendekat ke sasaran. Ronny menduga kedua pesawat asing tersebut pergi setelah dua F-16 TNI AU tertangkap radar mereka.

"Dua F-16 kita berangkatkan dan 'scramble'. Tapi mungkin mereka juga tahu kita dengan radarnya. Akhirnya kita keluar," ucapnya.

Sementara itu, meskipun kedua pesawat asing itu telah meninggalkan udara Indonesia, namun Ronny memerintahkan jajarannya untuk tetap melakukan patroli. Patroli yang dilakukan hingga petang tidak kembali menemukan pesawat yang melanggar batas udara NKRI.

Lebih jauh, sesuai arahan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Lanud Roesmin Nurjadin akan terus siaga pascainsiden tersebut. Semua pesawat tempur baik F-16 dan Hawk 100/200 yang memperkuat Lanud Roesmin Nurjadi dalam keadaan siap tempur.

Selain itu, Ronny juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, Natuna juga akan memiliki Pangkalan Militer terpadu, terdiri dari Darat, Udara dan Laut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus