Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

17 Februari 2024 | 18.58 WIB

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Perbesar
Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman Butet Kertaradjasa cemas jika Prabowo Subianto menjadi presiden akan menghidupkan kembali Orde Baru .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecemasan itu ia ungkapkan merespon hasil penghitungan cepat pemilihan presiden 2024. Butet memprediksi Prabowo akan mengangkat Presiden Soeharto atau bekas mertuanya itu sebagai pahlawan nasional. Padahal, Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun pada masa Orde Baru sangat otoriter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sedang memverifikasi laporan yang diajukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan tentang dugaan tindak pidana korupsi pengadaan 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) era Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Rekam jejak Prabowo yang bermasalah itu menurut Butet tidak bisa dibiarkan.

"Apakah para aktivis 98 rela Prabowo yang bermasalah naik tahta," kata Butet seusai mengundang makan Calon Presiden Ganjar Pranowo bersama istrinya, Siti Atikoh Suprianti di rumah Butet di Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. 

Butet juga menyentil calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka sebagai anak haram konstitusi karena peran Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman yang meloloskan soal batas usia capres dan cawapres. Selain kepemimpinan yang tidak beretika, Butet juga khawatir korupsi, kolusi, dan nepotisme akan merajalela kembali seperti zaman Orde Baru ketika Indonesia dipimpin Prabowo. 

Setelah dua periode berturut-turut memberikan dukungan pada Presiden Jokowi, Butet Kertaradjasa kali ini mengalihkan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud. Dia kerap melontarkan kritik terhadap manuver Jokowi yang berkaitan dengan politik dinasti. Butet terus mengungkapkan sindiran terhadap Jokowi. Butet sempat dilaporkan soal kritiknya ke kepolisian dan ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu oleh relawan Jokowi. 

SHINTA MAHARANI

Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus