Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja Akademi TNI dan Kepolisian di Gedung Olahaga Ahmad Yani Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 18 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jusuf Kalla berbicara di hadapan 724 calon perwira. Sebanyak 252 merupakan calon perwira dari TNI Angkatan Darat, 119 calon dari TNI Angkatan Udara, 102 calon dari TNI Angkatan Laut, dan 278 calon dari Polri.
Kepada mereka, Kalla berpesan agar setiap pribadi mampu menjaga disiplin menjaga pertahanan dan keamanan negara. "Sikap disiplin dari tentara dan polisi menjadi suatu yang mutlak. Tanpa disiplin tidak bisa jadi tentara dan polisi yang baik," kata dia. Tekad untuk mengabdi kepada negara juga dinilai harus ditingkatkan mengingat tugas TNI dan Polri yang tak mudah.
Jusuf Kalla mengatakan tantangan keamanan dan pertahanan ke depan tak akan mudah. Dunia saat ini menghadapi ketidakpastian. Belum lagi sejumlah konflik antar negara. Kondisi itu, menurut Kalla, pasti akan berdampak ke dalam negeri.
Tantangan juga datang dari kawasan regional. Di Asia, masalah Laut Cina Selatan masih perlu diwaspadai.
Jusuf Kalla juga menyebut teknologi sebagai tantangan terhadap keamanan dan pertahanan yang harus dihadapi para calon perwira. "Perang dewasa ini banyak gunakan teknologi dibanding sebelumnya," katanya. Penguasaan teknologi dan perbaruan alutsista yang sesuai jaman menjadi penting.
Dari dalam negeri, tantangan juga masih ada. Salah satunya radikalisme dan terorisme. Kedua hal itu beberapa waktu lalu mengancam persatuan dan keamanan bangsa.
Kalla berharap TNI dan Polisi bekerjasama menghadapi tantangan tersebut. Dia mengatakan, pertahanan dan keamanan saling menentukan. "Itu memang tugas yang berbeda, tetapi tujuannya sama. Pertahanan akan sangat baik apabila keamanan terjaga, demikian juga sebaliknya," katanya.