Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pramono Anung telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet atau Seskab, kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, karena maju sebagai bakal calon gubernur Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanggal pengunduran diri Pramono bersamaan dengan jadwal penetapan pasangan calon Pilkada 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Seperti tercantum dalam tahapan Plkada 2024, KPU meneliti persyaratan bakal pasangan calon mulai Selasa, 27 Agustus 2024 hingga Sabtu, 21 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Bertemu Jusuf Kalla
Pramono bertemu dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Kata Pramono, dia dan Rano Karno, ingin mendengarkan pengalaman JK. "Saya datang ke Pak JK (Jusuf Kalla) bukan urusan dukung mendukung. Tetapi, silaturahmi, dan saya belajar banyak selama mendampingi beliau ketika menjadi Wapres," kata Pramono, Senin 9 September 2024.
2. Pramono Tidak Seperti Ahok
Jusuf Kalla mengatakan, sudah lama mengenal Pramono. Ia dan politikus PDIP itu sudah lama bekerja sama di pemerintahan. Menurut dia, Pramono berkarakter pekerja keras. "Beliau tak meledak-ledak kayak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Tapi, dia pekerja keras. Saya jamin itu," katanya, Senin, 9 September 2024.
3. Fighter
Pramono Anung menyebut yakin bisa menang satu putaran di Pilkada DKI Jakarta 2024. Menurut Pramono, dia tak akan menerima kepercayaan untuk maju sebagai calon gubernur apabila tidak percaya diri bisa memang. Apalagi, kata dia, pasangannya Rano Karno telah mendapat dukungan dari masyarakat Jakarta.
"Harus satu putaran. Kalau maju, ya, harus yakin. Saya fighter," katanya ditemui di Posko Pemenangan Pramono-Rano di kawasan Jakarta Selatan, pada Ahad, 8 September 2024.
4. Mundur dari Sekretaris Kabinet
Pramono mengungkapkan alasan mundur pada 22 September 2024. Dia menyebutkan masih memiliki sejumlah tanggung jawab yang tidak bisa ditinggal begitu saja, seperti menyiapkan sidang kabinet di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada 11 September 2024.
“Saya sudah minta izin kepada Pak Presiden, kepada Menteri Sekretaris Negara, tanggal 22 september adalah waktunya,” kata Pramono, Jumat, 6 September 2024.
Dia menegaskan pengunduran dirinya tidak bisa dilakukan secara mendadak, karena dia bertanggung jawab membantu Jokowi. “Sekretaris kabinet ini kan sekretarisnya Presiden sebagai kepala pemerintahan, tugasnya sangat banyak dan saya masih bekerja,” ucanya.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Pramono Anung telah mengajukan pengunduran diri. "Bapak Presiden telah menerima surat dari Bapak Pramono Anung tertanggal 2 September 2024 yang isinya menyampaikan permohonan pengunduran diri dari Jabatan Sekretaris Kabinet, terhitung mulai tanggal 22 September 2024," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat, dikutip Antara.
5. Menggaet Pendukung Anies Baswedan
Pramono Anung telah membuka komunikasi dengan orang-orang dekat Anies Baswedan untuk menggaet ceruk suara baru. "Saya sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang mendukung Mas Anies," kata Pramono saat menggelar diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 7 September 2024.
Sebelumnya, ia berharap agar pendukung Anies Baswedan mau mendukung dia di Pilkada DKI Jakarta 2024. "Strateginya mengetuk hatinya, meminta tolong, mengajak, dan menawarkan program. Kalau dia tertarik, Alhamdulillah. Kalau enggak tertarik, kami datang lagi sampai mereka tertarik," kata Pramono di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat pada Jumat, 6 September 2024.
NOVALI PANJI NUGROHO | HENDRIK YAPUTRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA