Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

Presiden Jokowi mengapresiasi penanganan mafia bola oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri.

14 Desember 2023 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersama Seskab Pramono Anung saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024. Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi penanganan mafia bola oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri. Jokowi mengatakan ia terus mendorong transformasi sepakbola indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polri mengumumkan Vigit Waluyo sebagai tersangka kasus mafia bola pada Rabu, 13 Desember 2023. Ia disebut menjadi perantara pengaturan skor atau match fixing yang berperan sebagai pemberi suap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya kira ini sangat bagus,” kata Jokowi sambil mengacungkan kedua jempolnya saat memberikan keterangan pers di Gresik, Jawa Timur pada Kamis, 14 Desember 2023, seperti dikutip dari keterangan video Biro Pers dan Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, sejak 2015, ia telah menyampaikan mengenai pentingnya sepak bola itu bersih dari judi, bersih dari mafia bola. Ia meminta penyelidikan oleh Satgas Anti-Mafia Bola diteruskan.

“Itu yang akan menggerakkan transformasi persepakbolaan Indonesia. Kalau ini gak selesai jangan harap sepak bola kita akan naik levelnya,” katanya.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Rabu, menyebut Vigit menjadi aktor intelektual pengaturan skor di Indonesia. Selain Vigit, Satgas Anti-Mafia Bola Polri juga menetapkan tujuh orang tersangka lainnya terkait kasus dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan Liga 2 2018.

Ketua Satgas Anti-Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah menemukan indikasi keterlibatan dari wasit dan pihak klub dalam kasus pengaturan skor atau match fixing. Menurut Asep, temuan didukung oleh adanya laporan intelijen sportradar (SR) yang berasal dari PSSI.

"Dengan cara melobi perangkat wasit dan memberikan sejumlah uang untuk memenangkan salah satu klub dalam pertandingan sepak bola tersebut," ujar Asep dalam konferensi pers pada Rabu. Pihak klub disebut mengaku telah mengeluarkan uang kurang lebih sebanyak Rp1 miliar untuk melakukan pengaturan skor.


DANIEL A. FAJRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus