Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menanggapi insiden yang terjadi di dua lokasi smelter nikel dalam sepekan terakhir. Menurutnya, pengoperasian smelter nikel memang merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan.
“Ini smelter memang pekerjaan yang sangat sulit,” kata Jokowi di Gedung Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi mengungkapkan beberapa faktor yang membuat penanganan industri tersebut sulit dilakukan. Di antaranya, kata dia, adalah karena diperlukan ukuran tabung yang sangat besar dan pemanasan yang sangat tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengklaim sudah berkali-kali memantau smelter nikel yang ada di Tanah Air. “Urusan di tempat yang ada pemanasannya itu. Peleburannya itu, itu yang menurut saya paling rawan,” ujar Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi menyatakan bahwa smelter nikel yang ada harus memperhatikan unsur keselamatan saat dibangun. “Sehingga yang namanya (smelter nikel) dalam pembangunan, dalam pembuatannya memang unsur keselamatan itu betul-betul harus dinomorsatukan,” ucapnya.
Salah satu caranya, kata Jokowi, adalah dengan melakukan proses audit dengan sangat teliti. “Paling rawan disitu. Jadi harus auditnya, checking-nya harus didobelin kalau perlu ditripelin, biar kejadian yg sudah sekali dua kali tidak terjadi lagi,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun mengungkapkan bahwa insiden di smelter nikel sepekan terakhir masih dalam proses investigasi kepolisian. Dia meminta para wartawan untuk menanyakan perihal tersebut ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Adapun kedua insiden smelter nikel itu terjadi hanya berselang beberapa hari di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kejadian pertama terjadi di tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Ahad, 24 Desember 2023. Tungku smelter tersebut diketahui meledak pada sekitar pukul 05.30 WITA dan menewaskan 19 orang.
Kedua, pabrik pengolahan nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara juga terbakar pada Kamis, 28 Desember 2023. Kobaran api dilaporkan berawal dari percikan las di salah satu area sekitar pabrik. Berdasarkan laporan pihak kepolisian, belum ditemukan korban jiwa dalam kebakaran itu.
Pilihan Editor: Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum