Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Minta Kandidat di Pilkada 2018 Tak Gunakan Kampanye Hitam

Jokowi minta kandidat yang bertarung dalam pilkada 2018 menghindari kampanye hitam.

8 Januari 2018 | 20.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 2017. Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Pemerintah Amerika Serikat dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang dikhawatirkan memicu guncangan stabilitas keamanan dunia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para kandidat yang bertarung dalam pilkada 2018 menghindari kampanye hitam. Persaingan antarkadidat, kata dia, harus dilakukan secara sehat.

"Antar kandidat jangan sampai saling mencela, jangan saling menjelekkan. Apalagi memakai black campaign, kampanye hitam harus betul-betul kita hilangkan dari proses-proses demokrasi kita," ujar Jokowi di Nusa Tenggara Timur, Senin, 8 Januari 2018, sebagaimana siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Baca: Jokowi Jadi Korban Hoax, Istana Merespons

Pernyataan itu disampaikan Jokowi kepada para jurnalis seusai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin, 8 Januari 2018. Seperti diketahui, proses pendaftaran calon kepala daerah mulai berlangsung pada hari ini, hingga 10 Januari 2018.

Jokowi menuturkan demokrasi di Indonesia harus mencerminkan karakter-karakter keindonesiaan, yakni karakter yang penuh kesantunan, tidak saling menjelekkan, dan tidak saling mencela. Jokowi mempersilakan kepada para kandidat untuk bersaing secara sehat agar pilkada berlangsung aman dan damai.

Simak: Jokowi: Jangan Terpecah Belah karena Pilkada

"Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu track record, adu ide, adu gagasan, adu program, adu rencana-rencana. Saya kira yang dimunculkan harus seperti itu," ujar Jokowi.

Terkait keikutsertaan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam pilgub Jatim, Jokowi belum bersedia memberikan tanggapannya apakah akan diganti atau tidak. Hal ini dikarenakan hingga saat ini dirinya masih belum menerima laporan secara resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus