Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jokowi Resmikan Peremajaan Sawit Rakyat di Musi Banyuasin

Peremajaan kelapa sawit ini menggunakan biaya swadaya masyarakat sebesar Rp 25 juta per hektare dan Rp 25 juta lainnya dibantu pemerintah.

13 Oktober 2017 | 19.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) melakukan penanaman tumpang sari bersama para petani saat launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Presiden Joko Widodo meresmikan dimulainya peremajaan 4.446 hektare kelapa sawit rakyat di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebagai proyek percontohan nasional, ia berharap replanting ini dapat segera membawa hasil bagi rakyat, utamanya petani di Musi Banyuasin. Acara peresmian peremajaan sawit tersebut dipusatkan di Desa Panca Tunggal, Simpang C5, Sungai Lilin, Jumat, 13 Oktober 2017.

Peremajaan kelapa sawit ini menggunakan biaya swadaya masyarakat sebesar Rp 25 juta per hektare dan Rp 25 juta lainnya dibantu pemerintah. “Biayanya ditanggung pemerintah, bibitnya dikasih, jadi kurang apa,” kata Jokowi di sela acara.

Baca: Jokowi Bakal Meninjau Peremajaan Kebun Sawit di Musi Banyuasin

Ia meminta upaya peningkatan produktivitas sawit rakyat oleh pemerintah dapat diikuti pula semangat yang tinggi dari petani sendiri. Jokowi tidak ingin proyek tersebut gagal. Karena itu, pada 2019 ia akan mengecek langsung progresnya. Jokowi juga ingin memastikan peremajaan sawit berkembang di kawasan lain dengan jumlah yang lebih besar lagi, termasuk di luar Sumatera Selatan.

Menurut Jokowi, peremajaan baru bisa dilakukan bila kebun yang akan di-replanting memiliki kelengkapan administrasi, seperti sertifikat hak milik atas tanah dan bebas dari kawasan hutan. “Selain itu, jika ada tanah yang masuk kawasan hutan, sudah dikeluarkan dari kawasan hutan dan memiliki sertifikat,” ujarnya.

Simak: Jokowi Tinjau Sawit di Muba, Pengusaha: Butuh Banyak Replanting

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan peremajaan sawit merupakan kerja bersama lintas kementerian. Kementerian Pertanian, kata dia, menyiapkan bibit unggul dengan harapan mampu meningkatkan hasil produksi hingga 8 ton per hektarenya. Sedangkan Kementerian Agraria memiliki andil menerbitkan sertifikat untuk legalitas pengajuan kredit ke perbankan. “Di sini lahan kelapa sawit sangat luas,” katanya.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin berujar, setelah meremajakan sawit, pihaknya berencana melakukan hal serupa kepada petani karet rakyat di daerah itu. Pasalnya, Musi Banyuasin juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil karet untuk memasok kebutuhan lokal dan ekspor.

Lihat: Bertemu Pengusaha Sawit, Jokowi: Tanam Kopi, Jangan Sawit Terus

Dodi meminta semua pemangku kepentingan bahu-membahu menyukseskan agenda tersebut. “Sebagai yang pertama, Muba siap menjadi contoh di tingkat nasional,” tuturnya.

Ia mengatakan peremajaan kelapa sawit dilaksanakan di Kecamatan Sungai Lilin, Lalan, Babat Supat, dan Keluang. Peremajaan lahan seluas 4.446 hektare tersebut menjadi proyek percontohan nasional dengan pendanaan dibantu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS) sebesar Rp 25 juta per hektare.

PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus