Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan pengoperasian proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G yang tersebar di 4.990 lokasi. Namun, dia mengungkapkan masih ada 630 menara BTS 4G lain di Papua yang belum selesai pembangunannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini persoalan lapangannya, pembangunannya bisa diselesaikan meskipun masih ada yang tertinggal 630 yang berada di tanah Papua,” kata Jokowi saat meresmikan menara BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada Kamis, 28 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jokowi, pembangunan menara BTS 4G di tanah Papua masih terhalang sejumlah permasalahan. “Memang di sana medannya juga sangat sulit, keamanannya juga perlu didampingi,” ucap dia.
Maka dari itu, Jokowi menyatakan sudah memberi perintah kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal pembangunan BTS 4G di pulau tertimur Indonesia itu. Hal tersebut, kata dia, agar pembangunan bisa segera dimulai dengan keamanan yang terjamin.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia adalah negara besar dengan 17 ribu pulau dengan kondisi geografis yang beragam. Sehingga pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, dan juga pembangunan infrastruktur kesehatan, pendidikan sangat lah tidak mudah. “Tidak seperti negara lain yang hanya satu daratan,” kata Jokowi.
Selain itu, kata dia, dibutuhkan konektivitas untuk menjangkau dan menghubungkan dari satu pulau ke pulau yang lain. “Kami sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, juga membangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara di dunia digital termasuk dalam pembangunan BTS,” kata dia.
Kementerian Kominfo melalui Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) membangun BTS 4G dalam dua tahap. Tahap pertama, sampai dengan Tahun 2020 total pembangunan BTS di 1.682 lokasi dan seluruhnya telah migrasi ke layanan jaringan 4G pada tahun yang sama.
Selanjutnya mulai 2021, pembangunan Tahap Kedua di 5.618 lokasi yang dibagi menjadi dua fase, yaitu Fase 1 Tahun 2021 di 4.112 lokasi dan Fase 2 Tahun 2022 di 1.506 lokasi. Pembangunan difokuskan pada wilayah 3T, dengan 76 persen cakupannya berada di timur Indonesia, yakni Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Per 26 Desember 2023, sudah seluruh BTS 4G telah on-air untuk 1.682 lokasi. Sedangkan untuk Tahap 2 BTS di sebanyak 4.990 lokasi telah on air dari keseluruhan target. Namun, sejumlah 628 lokasi belum on-air, mayoritas diakibatkan karena status kahar keamanan di Papua dan kesulitan mobilisasi material ke lokasi.