Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kabar Gempa 8,4 SR Pasca-Gempa Situbondo, BPBD Pamekasan: Hoax

Pesan yang menyebar via Whatsapp itu menyebutkan akan ada gempa susula berkekuatan 8,4 SR setelah terjadinya gempa Situbondo.

12 Oktober 2018 | 13.57 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv
Perbesar
Ilustrasi gempa. geo.tv

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Pamekasan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyatakan kabar gempa susulan bermagnitudo 8,4 yang beredar secara berantai melalui jejaring pesan elektronik Whatsapp adalah hoax. Kabar tersebut menyebar pascaterjadi gempa Situbondo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Itu hoax, dan BMKG hingga saat ini tidak meliris adanya gempa susulan, sebagaimana pesan yang berantai di berbagai grup WA di Pamekasan itu," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis malam, 11 Oktober 2018.

Dalam kabar yang beredar secara berantai di sejumlah grup WA, ada informasi yang menjelaskan tentang pemberitahuan kepada masyarakat Madura akan ada gempa susulan. Siaran itu menyebutkan akan terjadi gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,4 skala richter dengan tanggal kejadian 12 Oktober 2018. Pesan tersebut membuat warga Pamekasan resah karena disebutkan berpotensi tsunami.

Untuk meluruskan kabar itu, BPBD Pamekasan juga telah menyebarkan pesan yang isinya menginformasikan bahwa informasi gempa susulan itu hoax. Budi pun meminta masyarakat tidak mudah mengirim informasi yang tidak jelas sumber beritanya karena akan membuat warga panik. "Sekarang ini masyarakat sensitif jika menerima informasi gempa, karena kejadiannya baru tadi pagi dan sebagaimana kita ketahui bersama banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban," ujarnya.

Akibat adanya pesan berantai itu, dari pantauan Antara, ada sebagian warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan tidur di luar rumah. Warga yang tidur di luar rumah di antaranya di kampung Rongkarong, Kelurahan Gladak Anyar. Mereka mengaku khawatir akan terjadi gempa susulan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus