Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kabupaten Lebak Kekurangan 4.698 Guru

Kekurangan guru di Kabupetan Lebak tersebut berdampak terhadap peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.

29 November 2020 | 08.20 WIB

Guru membimbing seorang murid SDN Lebakwang yang kesulitan menyelesaikan soal ujian tengah semester di ruang balai desa, Bandung, Jawa Barat, 26 Maret 2015. Konsentrasi belajar dan ujian terganggu karena terbatasnya ruang belajar. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Guru membimbing seorang murid SDN Lebakwang yang kesulitan menyelesaikan soal ujian tengah semester di ruang balai desa, Bandung, Jawa Barat, 26 Maret 2015. Konsentrasi belajar dan ujian terganggu karena terbatasnya ruang belajar. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bupati Lebak, Banten, Ade Sumardi menyatakan daerah itu hingga kini masih kekurangan sebanyak 4.698 guru, terdiri atas guru SD 3.250 orang dan SMP 1.448 guru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dengan kondisi kekurangan guru itu kami terpaksa mengangkat guru tidak tetap (GTT)," kata Ade saat menerima kunjungan anggota Komisi X DPR  Putra Nababan dan Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemendikbud Thamrin Kasman di Lebak, Sabtu, 28 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan akibat kekurangan guru tersebut, setiap tahun pemkab mengusulkan pengajuan kepada pemerintah Pusat agar ada pengangkatan guru berstatus honorer GTT menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Selama ini, kata Ade, kekurangan guru tersebut berdampak terhadap peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. 

Sebetulnya, kata dia, kebutuhan guru SD bisa terpenuhi sebanyak 6.850 orang, namun kini guru yang ada 3.600 orang. Begitu juga untuk kebutuhan guru SMP sebanyak 2.846 orang, tetapi guru yang ada 1.398 orang. Ia mengatakan kekurangan guru di daerah ini dari tahun ke tahun terus bertambah.

Ade mengatakan, kondisi kekurangan guru itu bisa mengancam kelangkaan guru. Sebab tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun jumlahnya mencapai ratusan, terutama pengangkatan PNS tahun 1980-an.

"Kami berharap kunjungan anggota DPR dan pejabat Kemendikbud ke sini dapat membantu mengatasi kekurangan guru itu," demikian Ade Sumardi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus