Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Geofisika Universitas Padjadjaran atau Unpad menyabet juara pertama di ajang International Competition of Five Minutes Thesis (Icofimit) 2023. Tim juga meraih penghargaan tertinggi Diamond Award pada kategori Degree Science, Technology, serta Engineering & Mathematics. Di lomba itu tim mengkaji potensi pembangkit listrik tenaga surya di Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kelompok mahasiswa itu beranggotakan Tubagus Nur Rahmat Putra, Dhiyya Muhammad Madiya, Farah Duta Umari Shadra dan Nada Farhani Rustiawan. Menurut Tubagus, alasan kajian di Papua karena ada tiga provinsi yang baru terbentuk yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. “Daerah otonomi baru ini akan mengalami peningkatan di berbagai sektor dan membutuhkan energi,” ujar Tubagus, Selasa, 28 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari studi pendahuluan, tim melihat ada potensi untuk pengembangan teknologi energi surya, antara lain dari data remote sensing dan sistem informasi geografi. Penilaiannya mempertimbangkan tiga kriteria yaitu ekonomi, iklim, dan lingkungan. Setelah dianalisis secara bersamaan di tiga provinsi baru itu didapatkan area yang spesifik untuk pembangkit listrik tenaga surya. “Total areanya sekitar dua persen dari luas wilayah ketiga provinsi tersebut,” ujar Tubagus.
Dosen pembimbing tim, Irwan Ary Dharmawan mengatakan, mahasiswa menggunakan sistem informasi geografi dan remote sensing. Kemudian mereka mencari beberapa titik lokasi calon pembangkit listrik tenaga surya sesuai standarnya, seperti dari tingkat intensitas sinar matahari dan lain-lain. Riset awal itu menurut Irwan selanjutnya perlu penelitian di lapangan untuk mengetahui kondisi dan potensi yang sebenarnya.
Icomifit merupakan ajang kompetisi internasional tingkat mahasiswa dari berbagai bidang ilmu untuk menjelaskan penelitian secara efektif kepada masyarakat umum. Ajang ini diselenggarakan oleh MNNF Network Malaysia yang diikuti oleh 23 tim perwakilan dari 5 perguruan tinggi asal Indonesia dan 8 perguruan tinggi luar negeri.
Secara teknis para peserta diwajibkan mengirimkan paper penelitiannya untuk kemudian diseleksi oleh para juri yang berasal dari lintas negara. Bagi paper yang lolos tahap pertama, maka diwajibkan untuk mempresentasikan topik penelitiannya dalam waktu lima menit. Judul presentasi mereka Implementation of a Geographic Information System on Solar Energy Potential Mapping for Future Alternative Energy.