Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS merupakan istilah baru yang sebelumnya dikenal dengan nama Masa Orientasi Siswa (MOS). Program ini dilakukan untuk siswa baru di setiap tahun ajaran baru sebagai bentuk penyambutan.
Dilansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kegiatan MPLS ini merupakan proses pembelajaran siswa baru di sekolah. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah membantu siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Pergantian nama dari MOS menjadi MPLS adalah atas dasar banyaknya kekerasan yang terjadi saat masa pelaksanaan MOS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 yang mengganti nama MOS menjadi MPLS sebagai upaya menghilangkan kekerasan selama masa pengenalan sekolah.
Kilas Balik Pergantian Nama MOS ke MPLS
MOS atau Masa Orientasi Siswa biasanya diterapkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga di tingkat Universitas. Program ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial di School Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA) Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927).
Tujuan dari MOS sebetulnya masih sama seperti yang sekarang yaitu mengenalkan siswa baru dengan sekolah dan mengembangakn kreativitas mereka. Namun, saat MOS dilakukan semua diserahkan kepada siswa senior dalam pelaksanaan kegiatannya. Kemudian, para siswa senior memiliki program dimana mengajarkan siswa baru dewasa yang disebut sebagai ontgroening atau “membuat tidak hijau lagi”.
Banyaknya kabar kekerasan selama MOS berlangsung terjadi ketika tahun 1950-an. Saat itu, banyak siswa baru yang diperlakukan tidak seharusnya. Selain itu, siswa baru juga diwajibkan memakai aksesoris lucu, dandanan aneh, ritual adu fisik dan lainnya untuk memenuhi persyaratan MOS tersebut.
Perpeloncoan di setiap sekolah semakin marak terjadi setiap tahunnya sehingga menyulitkan siswa baru untuk berkembang. Sebagai bahan evaluasi Kemendikbud, pada 2016 barulah dikeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Nama Masa Orientasi Siswa (MOS) pun diubah menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Adanya perubahan nama tersebut juga dapat menjamin perubahan aktivitas yang akan dilakukan siswa senior kepada siswa baru. Bentuk kekerasan dan perpeloncoan pun sudah dilarang dan digantikan dengan kegiatan yang lebih edukatif, kreatif serta menyenangkan.
Dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 juga dicantumkan ketentuan dan larangan yang harus ditaati saat MPLS kepada siswa baru. Berikut adalah ketentuan dan larangannya:
- Ketentuan
- Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru
- Kegiatan MPLS harus dilakukan di lingkungan sekolah. Pengecualian bagi fasilitas sekolah yang tidak memadai
- Melibatkan tenaga kependidikan yang relevan dengan materi MPLS
- Wajib melaksanakan kegiatan yang edukatif
- Wajib mengenakan seragam dan atribut resmi sekolah - Larangan
- Siswa senior dilarang berpartisipasi sebagai penyelenggara
- Dilarang memberikan tugas baru maupun penggunaan atribut yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran siswa
- Perpeloncoan atau bullying dilarang
- Dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya
Ketentuan dan larangan tersebut sudah diterapkan hampir di semua sekolah di Indonesia. Salah satunya adalah Provinsi Bengkulu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu sudah tidak lagi memperbolehkan siswa senior dalam kegiatan orientasi sekolah.
"Kami tidak ingin sekolah banyak melibatkan anak-anak OSIS yang mungkin sifatnya akan balas dendam terhadap adik-adik tingkatnya yang baru. Tetap harus banyak andil guru dalam proses MPLS ini," kata Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Three Marnope.
ADINDA ALYA IZDIHAR | ANNISYA DIANDRA
Pilihan Editor: Kegiatan MPLS Bertema Unik, Sekolah Ini Undang Pilot
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini