Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kisah Popularitas Joni Pemanjat Tiang Bendera Saat HUT RI ke-73 di NTT, Gagal Masuk TNI Padahal Sudah Dijanjikan Jokowi

Bocah pemanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73, Joni, gagal tes masuk TNI meski sudah mendapat jaminan Jokowi bakal diterima.

7 Agustus 2024 | 10.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat Joni Ande Kala anak laki-laki asal Nusa Tenggara Timur atau NTT pemanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73 pada 2018 silam? Video bocah kelas VII SMP 1 Silawan, Atambua, Flores itu mendadak populer. Aksinya yang heroik membetulkan tali yang tersangkut agar Sang Saka Merah Putih dapat berkibar banjir pujian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan para pejabat ramai-ramai memberinya penghargaan. Salah satunya dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kepala Negara bahkan menjamin bocah 14 tahun yang bercita-cita menjadi tentara itu akan langsung lolos saat mendaftar. Janji serupa juga dinyatakan Panglima TNI kala itu, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2024 ini atau enam tahun berselang, nama Joni kembali viral. Pemuda yang kini berusia 19 tahun dan telah lulus SMA itu mengaku telah mengikuti tes masuk TNI. Sayangnya, meski sudah dijamin oleh Presiden dan Panglima TNI, ternyata Joni tidak lolos. Musababnya, ia tak memenuhi syarat minimal tinggi badan 160 sentimeter.

Presiden Jokowi berbincang dengan Yohanes Ande Kala alias Joni, bocah pemanjat tiang bendera saat peringatan HUT RI ke-73, dalam silaturahmi dengan teladan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Saat ditanya Jokowi, bocah yang bercita-cita sebagai tentara itu meminta sepeda dan sebuah rumah kepadanya. instagram.com/jokowi

Kendati gagal tes masuk TNI, Joni telah banyak mendapatkan sederet fasilitas dari negara berkat aksi beraninya memanjat tiang bendera enam tahun lalu. Berikut sederet penghargaan yang didapatkan Joni usai viral memanjat tiang bendera:

1. Menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 bersama pada menteri

Berkat aksinya yang heroik, Joni mendapatkan penghargaan dan perlakuan istimewa dari berbagai kalangan. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengundang Joni dan kedua orang tuanya menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Joni mendapat bangku istimewa, duduk bersama para menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.

2. Beasiswa hingga lulus SMA dari Panglima TNI

Panglima TNI saat itu, Marsekal Hadi Tjahjanto, juga tidak mau kalah memberi penghargaan untuk Joni. Panglima TNI memberikan beasiswa hingga lulus SMA. Bahkan, Marsekal Hadi menjanjikan Joni sebagai prioritas ketika ingin menjadi prajurit TNI.

“Setelah lulus SMA akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi prajurit TNI,” ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar Fadhilah dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 18 Agustus 2018.

3. Beasiswa hingga lulus SMA dari Kemdikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemdikbud juga memberi beasiswa hingga lulus SMA kepada Joni. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Muhadjir Effendy bahkan menambahkan hadiah seragam dan laptop untuk Joni.

“Kemendikbud akan memberikan beasiswa hingga SMA kepada Joni,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat ditemui di Kemendikbud, Senin, 20 Agustus 2018.

4. Beasiswa hingga sarjana dari PLN

Joni juga mendapatkan beasiswa dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tak tanggung-tanggung, PT PLN memberikan beasiswa sampai sarjana. Bahkan Joni turut dinobatkan sebagai Putra PLN.

“Mulai saat ini Yohanes menjadi ‘Putra PLN’ dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhammad Ali dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 Agustus 2018.

5. Dapat rumah dan sepeda dari Presiden Jokowi

Joni mendapat undangan dari Presiden Jokowi untuk menghadiri acara silaturahmi dengan teladan nasional, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka), dan Gita Bahana Nusantara dalam rangka HUT RI ke-73 tahun, di Istana Negara pada Senin, 20 Agustus 2018.

Dalam acara berbalut jamuan makan siang itu, Joni duduk satu meja bersama Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta pembawa baki bendera pusaka, Tarrisa Maharani Dewi.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menjanjikan akan memberikan satu unit rumah untuk Joni. Hal itu bermula ketika Jokowi memanggil Joni maju ke depan dan berbicara dengannya. Jokowi mempersilakan Joni untuk meminta apa saja.

“Minta sepeda,” kata Joni.

“Kamu jauh-jauh dari Belu ke Jakarta hanya minta sepeda. Apa hanya itu? Mau minta apa?” Jokowi kembali bertanya.

Ditantang untuk meminta sesuatu yang lebih dari sekedar sepeda oleh Jokowi, Joni kembali mengungkapkan keinginannya. “Minta bikinin rumah saja,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin.

“Nah gitu. Udah itu aja sepeda sama rumah. Nanti saya tanya lagi, nambah lagi kamu,” kata Jokowi.

Jokowi meminta agar Joni pemanjat tiang bendera rajin belajar karena sudah mendapatkan beasiswa sehingga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi tentara.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | MUHAMMAD HENDARTYO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus