Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Lapor Covid-19: Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Kolaps

Lapor Covid-19 meminta Jokowi mengambil kebijakan lockdown di wilayah Jawa-Bali. Fasilitas kesehatan tak mampu menangani membeludaknya pasien.

1 Juli 2021 | 12.43 WIB

Tenaga Kesehatan membawa pasien Covid-19 kedalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Tenaga Kesehatan membawa pasien Covid-19 kedalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lapor Covid-19 menilai lonjakan kasus telah memicu krisis fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia. Komunitas yang bergerak dalam pemantauan penanganan Covid-19 di Indonesia itu sejak 14 Juni-30 Juni 2021 menerima 101 laporan warga yang kesulitan mencari ruang perawatan di rumah sakit. Laporan itu paling banyak datang dari wilayah Jabodetabek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Fasilitas dan layanan kesehatan kolapos,” kata perwakilan Lapor Covid-19 Amanda Tan dalam keterangan tertulis, 1 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amanda mengatakan sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya rumah sakit. Dia mengatakan mendapatkan laporan ada 65 pasien dengan gejala sedang hingga berat kesulitan memperoleh layanan rumah sakit. Di salah satu rumah sakit di Jakarta, seorang pasien meninggal sesaat setelah tiba. Sebelumnya, dia ditolak di beberapa rumah sakit dengan alasan tak ada oksigen.

Beberapa waktu kemudian, ada laporan seorang pasien dengan saturasi oksigen di bawah 90 persen terpaksa pulang dari IGD karena alasan tidak ada tempat tidur, stok oksigen dan masih ada sekitar 65 pasien lainnya yang harus dirawat.

Pada 29 Juni, seorang pasien berusia 26 tahun di Tangerang Selatan diusir dari kosannya karena positif Covid-19. Dia kesulitan mencari fasilitas kesehatan hingga muntah dan pingsan. Ketika dirujuk ke Rusun Nagrak, dia ditolak oleh beberapa pasien lain dengan alasan para pasien itu hampir sembuh sehingga tak ingin berdekatan dengan pasien yang baru terinfeksi Covid-19. Lapor Covid-19 menyatakan ada banyak kasus serupa yang menunjukkan fasilitas kesehatan sudah tak mampu menangani membeludaknya pasien Covid-19.

Dengan terjadinya peristiwa itu, Lapor Covid-19 meminta Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan kesehatan masyarakat dan menimbang pendapat ahli dalam membuat kebijakan. LaporCovid-19 meminta Jokowi mengambil kebijakan lockdown di wilayah Jawa-Bali. “Pemerintah segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali,” kata Amanda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus