Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Malam itu, Yuliati bersama dengan suaminya berjalan dalam rombongan massa dan mahasiswa yang berkerumun di depan kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Ketika konflik antara mahasiswa dan aparat berkembang menjadi bentrok fisik, pasangan itu berusaha berlindung. Malang, mereka kepergok aparat dan Rozali ditodong senjata. Lelaki bertubuh gemuk itu mengangkat tangan sambil meminta ampun. Melihat suaminya terancam, Yuliati berusaha melindungi dengan menyorongkan badannya ke depan Rozali. Tapi tentara itu rupanya tak peduli bahwa ia hanya makhluk lemah. Popor senapan tiba-tiba menghantam kepalanya. Dengan kepala berlumuran darah, Yuliati ambruk. Ia segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo